Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kena Imbas Penutupan, Nasib Pekerja Outsourcing di Giant Belum Jelas

Kompas.com - 02/06/2021, 19:58 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pekerja outsourcing dan pedagang UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) mitra di Giant mengaku pasrah dengan karier ke depannya. Mereka mengaku masih menanti kejelasan karier mereka jika gerai milik Hero Group tersebut tutup.

Adapun dalam operasionalnya, sebuah gerai Giant tidak hanya dioperasikan oleh pegawai Giant saja, melainkan juga ada berbagai pekerja mitra dari perusahaan outsourcing seperti bagian keamaan, kebersihan, engineering, dan lainnya. Selain itu, Giant juga memiliki mitra pemasok barang hingga tenant UMKM yang membuka gerai-gerai di lingkungan Giant.

Meski berada di kapal yang sama, pekerja mitra tersebut belum tentu memiliki nasib yang sama dengan pegawai Giant. Sementara, dilaporkan pegawai Giant sudah dijanjikan akan mendapatkan pesangon meski harus diberhentikan.

Keadaan ini disampaikan pekerja outsourcing yang sudah bekerja di Giant sejak 2014.

"Masih belum ada kabar sampai sekarang. Belum ada kejelasan juga apakah kami mendapat pasangon seperti pegawai atau tidak, tergantung bagaimana kebijakan pihak Giant juga," ujar A, salah satu pekerja outsourcing yang enggan disebutkan nama aslinya, Rabu (2/6/2021).

Baca juga: Giant Tumbang, Bagaimana Nasib UMKM Mitra?

Pekerja outsourcing lainnya, B, memperkirakan nasib mereka juga akan sama dengan pegawai lain.

"Ada kemungkinannya kami tetap bertahan lalu dipindahkan di tempat bekerja lain, ada kemungkinan juga kami diberhentikan. Tapi melihat banyaknya orang yang akan lepas dari Giant, sepertinya akan sulit mencarikan kami tempat, " lanjut Budi saat ditemui di salah satu gerai Giant.

Selain keduanya, salah satu pedagang UMKM mitra juga mengaku terkena imbas tutupnya Giant. Mawar, yang enggan disebutkan nama aslinya ini juga mengaku masih menanti kejelasan dari pemilik dagangannya.

"Sampai hari ini, masih belum jelas nasibnya bagaimana. Tapi bos saya bilang lanjutin kerja saja seperti biasa. Mungkin bos lagi mencari cara supaya kami tidak ikut tutup," ujar pedagang yang sudah bekerja sejak 2017 tersebut, Rabu (2/6/2021).

Mencari pekerjaan baru

Menyikapi badai yang akan datang, para pekerja mitra tersebut mengaku sudah mulai mempersiapkan kemungkinan terburuknya.

Baca juga: Kronologi Seorang Pria Bunuh Diri Loncat dari Lantai 26 Apartemen di Kedoya

"Saya masih menunggu kabar dari bos, tapi dari kemarin saya sudah mulai cari-cari pekerjaan. Berharapnya sih tetap jangan sampai kami ikut tutup. Pindah ke lokasi lain tidak apa-apa, " ungkap M.

Sementara itu, dua pekerja outsourcing mengaku masih setia menunggu kabar dari perusahaannya, jika sudah jelas baru akan mulai mencari pekerjaan lain.

"Menunggu dulu, takutnya nanti saya mencari pekerjaan lain, bagaimana kalau ternyata masih rezeki kerja di sini meski beda lokasi? Jadi saya menunggu dulu saja, sambil berdoa, " ungkap A.

Meski demikian, keduanya mengaku siap untuk beralih profesi daripada menganggur.

"Kalau harus berhenti nanti, paling cari pekerjaan lain, belum tau apa, mungkin berdagang kalau ada modalnya," kata B.

Sebelumnya, Hero Group mengumumkan akan menutup seluruh gerai Giant pada akhir Juli 2021. Hal ini disampaikan Head of Corporate & Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk Diky Risbianto kepada Kompas.com pada Selasa (25/5/2021).

Sementara itu, dikutip Kompas.com, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal melalui siaran pers, Selasa (1/6/2021), mengharuskan pemerintah turut bertanggungjawab dan membantu pemenuhan hak-hak buruh Giant yang ter-PHK, termasuk hak-hak buruh pelaku usaha UMKM. (MIT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com