Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

22 Warga Positif Covid-19 Usai Hadiri Tahlilan, RT 01 Semper Barat Lockdown Lokal

Kompas.com - 02/06/2021, 20:35 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- RT 01, RW 04 Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara melakukan lockdown lokal karena puluhan warganya terpapar Covid-19.

Dalam rekaman yang diterima Kompas.com, Rabu (2/6/2021), Ketua RW 04 Semper Barat, Muhammad Roji mengatakan sebanyak 22 warga RT 01 RW 04 dinyatakan positif Covid-19.

"Semua 22 yang (terpapar), dari awal tanggal 31 Mei, sampai tadi pagi ada 8 orang yang positif, jadi langsung dibawa ke Wisma Atlet," kata Roji.

Roji menyebut, puluhan warga terpapar setelah menghadiri acara tahlilan seorang warga yang meninggal dunia akibat Covid-19.

Baca juga: 8 Warga Gang Haji Usman Srengseng Sawah Negatif Covid-19, Status Mini Lockdown Masih Berlaku

"Jadi awalnya itu ada yang meninggal positif gitu, setelah itu dibawa ke TPU Rorotan, setelah itu malamnya ada acara tahlilan jadi banyak orang di situ, nah itu masalahnya," ucap Roji.

Sementara itu, Ketua RT 01 Mulyadi pun langsung mengambil langkah lockdown lokal dan melakukan menyemprotan terhadap rumah warganya yang terpapar.

"Saya terapin juga lockdown supaya jangan ada orang luar masuk sini biar enggak terpapar lagi. Di lockdown sejak Senin," kata Mulyadi.

Mulyadi bercerita, bermula ketika warganya yang berinisial A (38) meninggal dunia ketika bekerja.

Ruoanya A dinyatakan positif Covid-19 dan langsung dibawa ke TPU Rorotan.

Setelah itu, empat orang anggota keluarga A juga ikut dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Tak Punya Dasar Hukum, Ini Alasan Pemprov DKI Izinkan Pesepeda Road Bike Melintas di Luar Jalur Sepeda

"Dia (A) pulang kerja, begitu jatuh di kerjaan meninggal langsung dibawa ke pemakaman di TPU Rorotan. Jadi warga melayat lah, terus ada intruksi dari puskesmas keluarganya harus diswab," tutur Mulyadi.

Kemudian urah setempat langsung meminta seluruh warga yang menghadiri acara tahlilan itu diswab.

"Akhirnya Pak Lurah minta swab masal terhadap warga yang ngelayat. Hasilnya tadi dari 95 orang, jumlahnya hampir 22 yang terpapar dan dibawa ke Wisma Atlet," tambah Mulyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com