Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Tanggul Laut Raksasa di Utara Jakarta Belum Banyak Kemajuan

Kompas.com - 03/06/2021, 16:52 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Dudi Gardesi mengatakan, program pembangunan tanggul laut untuk mengantisipasi banjir rob di utara Jakarta belum banyak kemajuan.

"Sebenarnya kalau dari presentase belum banyak kemajuan," kata Dudi saat dihubungi melalui telepon, Kamis (3/6/2021).

Dudi mengatakan, saat ini Pemprov DKI hanya mengerjakan beberapa proyek untuk menambal limpasan air yang mulai membanjiri wilayah utara Jakarta.

Baca juga: Tanggul Laut NCICD Roboh, Anies: Itu Dikelola PUPR, Kita Support Saja

Dudi mengatakan, proyek tanggul laut yang kini dilanjutkan oleh pemerintah pusat berada di Pasar Ikan dengan meninggikan tanggul yang sudah ada saat ini.

Pembangunan tanggul dilakukan oleh Pelindo (Pelabuhan Indonesia) sepanjang 1.200 meter dengan ketinggian mencapai tiga meter.

"Itu ada (membangun) 1.200 meter yang limpas kalau ada rob pasang laut, itu rencananya akan dilaksanakan oleh Pelindo," ucap dia.

Tanggul laut setinggi tiga meter yang akan dibangun Pelindo sebenarnya tidak memenuhi program jangka panjang yang direncanakan. Proyek tanggul laut tersebut, kata Dudi, direncanakan dibangun setinggi 4,8 meter untuk memberikan perlindungan limpasan air sampai 50 tahun ke depan.

Namun pembangunan yang dilakukan Pelindo untuk sementara bisa menyelamatkan banyak daratan Jakarta utara dari banjir pasang air laut.

Pemprov DKI Jakarta sendiri hanya menambal beberapa tempat saja yang dinilai berpotensi banjir saat pasang air laut.

"Sedangkan untuk menghadapi yang dirasakan sekarang itu harus kita tutup segera itu mungkin yang harus kita laksanakan," kata Dudi.

Dia tidak menyebut lokasi-lokasi mana saja yang menjadi prioritas pembangunan tanggul sementara itu.

Dudi mengakui masih banyak pekerjaan rumah terkait dengan pembangunan proyek tanggul laut yang mulai dicetuskan Gubernur Fauzi Bowo 10 tahun lalu.

Pemprov DKI untuk saat ini hanya bisa memaksimalkan peran pompa dan membebaskan beberapa bidang lahan di Kamal Muara agar proses pemompaan air pasang bisa lebih efektif dan efisien.

"Untuk di Kamal Muara masih ada pembebasan lahan untuk seperti waduk untuk retention pump biar supaya pompanya enggak terlalu besar," kata dia.

Meski banyak pekerjaan rumah terkait proyek itu, Dudi optimis tanggul laut bisa terealisasi dan menyelamatkan daratan Jakarta utara dari air laut.

"Tapi memang harus ada semacam kayak kalau rencana idealnya kan setinggi 4,8 meter itu untuk ketinggian diasumsikan untuk beberapa puluh tahun ke depan,"

"Sedangkan untuk menghadapi yang dirasakan sekarang itu harus kami tutup segera itu mungkin yang harus kami laksanakan (segera dibangun), itu ketinggian mungkin belum sampai (4,8 meter) tapi seperti di Pelindo itu kan belum 4,8 tapi sudah cukup biar pasang tidak melimpas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com