Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGRI Kritik Sekolah Tatap Muka di Jakarta karena Tak Ikuti Arahan Jokowi

Kompas.com - 14/06/2021, 18:10 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mengkritik pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di DKI Jakarta yang tak mengikuti arahan dari Presiden Joko Widodo.

Ia menilai, seharusnya Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengevaluasi kembali proses PTM terbatas yang sudah berlangsung.

"Itu harus dievaluasi. Memang ada antusiasme orangtua, siswa dan guru (untuk sekolah tatap muka). Tapi sekarang kan yang paling utama keselamatan dan keamanan," kata Unifah kepada Kompas.com, Senin (14/6/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Jabodetabek Melonjak, PGRI Minta Sekolah Tatap Muka Ditunda

Presiden Jokowi sebelumnya meminta PTM di sekolah maksimal berlangsung dua jam setiap harinya, dengan hanya dua hari dalam seminggu, serta siswa yang hadir dalam di sekolah hanya 25 persen.

Sementara itu, Pemprov DKI tetap menggunakan skema uji coba PTM pada tahap pertama. Skema yang digunakan yaitu jumlah siswa di kelas maksimal 50 persen, durasi belajar 3-4 jam per hari, serta tiga hari dalam seminggu.

"Harusnya enggak usah memaksakan diri untuk melakukan pembelajaran yang lebih dari yang Presiden sampaikan," kata Unifah.

Baca juga: PPKM Mikro 15-28 Juni, Sekolah di Daerah Zona Merah Wajib Daring

Unifah menilai langkah Disdik DKI yang tak mengikuti arahan Presiden Jokowi itu hanya akan meningkatkan resiko penularan Covid-19 di lingkungan sekolah. Apalagi saat ini kasus Covid-19 di Jakarta juga sedang meningkat pesat.

"Intinya tidak usah paksakan pembelajaran tatap muka, apalagi kasus Covid-19 sedang naik-naiknya sekarang," kata Unifah.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengakui belum memutuskan untuk mengikuti arahan skema pembelajaran tatap muka dari Presiden Joko Widodo dalam uji coba PTM tahap kedua yang dimulai Rabu (9/6/2021).

"Kita belum mengadopsi yang arahan Pak Presiden. Pakai yang ada dulu," kata Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah seperti dilansir Antara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com