JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro selama dua pekan.
Perpanjangan tersebut diteken melalui Keputusan Gubernur Nomor 759 Tahun 2021. Perpanjangan PPKM akan dilakukan sampai dengan 28 Juni 2021.
Anies mengatakan, perpanjangan masa PPKM diambil karena penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta dalam kondisi yang memerlukan perhatian ekstra.
"Bila kondisi sekarang tak terkendali, kita akan masuk fase genting, dan jika fase itu terjadi, maka kita harus ambil langkah drastis seperti yang pernah dialami bulan September dan Februari tahun lalu," kata Anies dalam keterangan tertulis, Selasa (15/6/2021).
Baca juga: Pandemi Covid-19 di Jakarta Memburuk, Tiga Varian Baru Ditemukan hingga BOR Menipis
Anies tidak ingin fasilitas kesehatan kolaps kembali terulang. Begitu juga dengan peristiwa tingginya tingkat kematian pasien Covid-19 dan laju penularan yang semakin masif.
"Untuk itu, maka dua unsur harus kerja bersama. Unsur rakyat warga dengan pemerintah dan penegak hukum, harus kolaborasi, masyarakat menjalankan 3M dan kita (di pemerintahan) semua laksanakan 3T," ujar dia.
Sebagai informasi, angka kasus aktif Covid-19 di Jakarta per 14 Juni 2021 sudah mencapai 19.096 kasus.
Kondisi tersebut membuat tingkat keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di Jakarta mencapai 78 persen.
Selain kasus aktif, yang perlu menjadi perhatian adalah tingkat kematian yang ikut meningkat. Terdapat 38 pasien Covid-19 yang meninggal dunia pada Senin kemarin.
Anies sebelumnya memperingatkan semua anggota masyarakat agar tidak meremehkan penyebaran Covid-19 saat ini.
Baca juga: Seberapa Genting Lonjakan Covid-19 di Jakarta? Ini Fakta dan Datanya...
Alasannya, varian virus corona yang menyebabkan Covid-19 saat ini adalah varian baru yang lebih mudah menyebar.
"Intinya adalah saat ini kita sedang berhadapan dengan arus balik mudik, berhadapan dengan varian baru Covid yang ada jelas di Jakarta kemudian punya efek sebar yang lebih luas," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, ada tiga jenis varian baru yang ditemukan di DKI Jakarta.
Varian tersebut merupakan varian alfa (asal Inggris), beta (asal Afrika Selatan), dan Delta (asal India).
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Drastis, Ini Sebaran RT/RW Zona Merah di Jakarta
Tiga varian tersebut ditemukan di 19 kasus Covid-19 yang sudah dilakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).
Dia mengatakan, mayoritas temuan infeksi virus varian baru terjadi pada pekerja migran yang memiliki riwayat perjalanan dari negara lain.
"Yang lima berasal dari warga negara kita (Indonesia), tapi (sekarang) dalam posisi sembuh dan sehat," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.