JAKARTA, KOMPAS.com - Rusun Nagrak, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara direncanakan menjadi tempat isolasi pasien Covid-19. Wacana ini sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19 di DKI Jakarta.
Berkait rencana tersebut, sejumlah penghuni rusun angkat bicara. Mega, misalnya. Dia mengaku berkeberatan dengan rencana tersebut.
Namun, Mega merasa tidak memiliki hak melarang para pasien Covid-19 dibawa ke kawasan rusunnya.
“Sebenarnya kalau dibilang keberatan ya keberatan. Tapi namanya punya pemerintah ya kita bisa apa?” ucap Mega saat ditemui di lokasi, Kamis (17/6/2021).
Baca juga: Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Graha Wisata Ragunan Hampir Penuh, Tersisa 4 Kamar
“Kita juga numpang. Kalau punya sendiri ya kita protes. Ini kan punya pemerintah, mau enggak mau,” ucapnya.
Mega bercerita, sejatinya rencana Rusun Nagrak akan dijadikan tempat isolasi pasien Covid-19 sudah berembus sejak awal tahun ini.
Namun, kabar tersebut kembali tersiar semenjak kasus Covid-19 terus melonjak.
“Dulu pernah juga wacana, cuma sekarang benar-benar baru mau direalisasikan. Ya kita berdoa saja semoga enggak jadi,” ucap Mega.
Hal yang sama juga dirasakan Umi Dandi.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Tempat Isolasi Terpusat di Depok Penuh
Ia mengaku tidak bisa protes. Sebab, dirinya telah dibebaskan dari biaya sewa sebesar Rp 760.000 per bulan selama pandemi Covid-19 ini.
“Ya mau enggak mau setuju. Kita juga masih gratis, cuma bayar listrik sama air doang. Kalau sudah bayar, boleh lah ya,” lanjut Umi.
Adapun Rusun Nagrak memiliki 14 tower yang mana tower 1-5 akan dijadikan sebagai tempat isolasi.
Sedangkan yang sudah berpenghuni tower 11-14 dan sisanya masih kosong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.