Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kereta MRT Disebut Ratangga? Ternyata Ini Sejarah di Baliknya...

Kompas.com - 20/06/2021, 07:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta memperingati hari lahir yang ke-13 pada Kamis (17/6/2021) lalu.

MRT, singkatan dari mass rapid transit yang dalam konteks lokal merupakan akronim dari moda raya terpadu, sekarang menjelma salah satu moda andalan warga Ibukota untuk bepergian.

Namun, tahukah Anda jika kereta MRT sebetulnya punya nama khusus? Ratangga, namanya.

Nama ini diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, hasil rekomendasi dari pembahasan bersama dengan Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca juga: Kisah Pemilihan Desain Lokomotif MRT, Hampir Berbentuk Jangkrik Tidur

Kendati tak begitu populer karena kebanyakan khalayak kerap menyebutnya sebagai "MRT" saja, namun nama Ratangga sebetulnya dicetuskan dengan filosofi khusus di baliknya.

"Insya Allah nama Ratangga Ini bukan sekadar nama tanpa makna. Nama membawa pesan penuh makna," kaya Anies pada 11 Desember 2018.

Menurut eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, nama Ratangga disitir dari Kakawin Arjunawijaya dan Sutasoma.

Baca juga: MRT Jakarta yang Jadi Saksi Rekonsiliasi Jokowi dan Prabowo...

Keduanya merupakan naskah klasik berbahasa Jawa Kuno yang digubah oleh Mpu Tantular, pujangga pada era Hayam Wuruk, penguasa Majapahit pada abad ke-14.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: MRT Jakarta

Baca juga: 13 Tahun MRT Jakarta: Transformasi dan Kolaborasi

Kakawin Arjunawijaya ialah naskah klasik yang memuat kisah peperangan yang diilhami dari Uttarakanda, kitab ketujuh dalam epos Ramayana.

Sementara itu, Kakawin Sutasoma yang di dalamnya juga tertera istilah "Bhinneka Tunggal Ika", bercerita mengenai hal yang ihwal kepercayaan, dalam konteks tersebut yakni Buddhisme dan Hinduisme.

"Dalam bahasa Jawa Kuno, Ratangga artinya kereta perang yang identik dengan ketangguhan, kekuatan, dan kejuangan," kata Anies melalui akun Instagram pribadinya, 11 Desember 2018.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com