Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Heboh Kabar Pasien Covid-19 di Depok Gelar Hajatan Saat Isolasi Mandiri

Kompas.com - 23/06/2021, 05:24 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kabar viral bahwa seorang warga RT 002 RW 004 Kelurahan Sukamaju, Cilodong, Depok, Jawa Barat, nekat menyelenggarakan resepsi pernikahan di lingkungan permukimannya walau berstatus sebagai pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri.

Antara melaporkan, kabar ini dikonfirmasi oleh Ketua RT 002 RW 004 Sukamaju yang disebut bernama Tuwin.

"Saya juga bingung, kemarin katanya habis diuap di RS HGA, kok tetap hajatan," kata Tuwin, menyebutkan tidak mengetahui alasan warga tersebut tidak melaporkan dirinya telah terkonfirmasi positif Covid-19, dikutip dari Antara.

Baca juga: Bantah Kabar Pasien Covid-19 di Depok Gelar Hajatan Saat Isoman, Kadinkes: Yang Hajatan Tetangganya

Warga itu disebut sudah tujuh hari berstatus positif Covid-19 tetapi tidak melakukan isolasi mandiri dan malah bersosialisasi seperti biasa.

Namun, Pemerintah Kota Depok kompak membantah kabar tersebut. Bantahan pertama dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita.

"Saya baru saja dapat klarifikasinya, ternyata yang hajatan itu yang sebelahnya dia (warga yang positif Covid-19). Itu sudah dibantah Satgas Covid-19 di tingkat RW," kata Novarita kepada wartawan, Selasa (22/6/2021).

"Jadi yang isolasi tetap dia isolasi. Jadi tetangganya yang hajatan," lanjutnya.

Baca juga: Bantah Kabar Pasien Covid-19 di Depok Gelar Hajatan Saat Isoman, Ini Penjelasan Camat dan Ketua RT

Novarita melanjutkan, hajatan tersebut juga dipantau pelaksanaannya untuk meminimalisasi pelanggaran protokol kesehatan.

Sejauh ini, menurutnya, belum ada laporan kasus positif Covid-19 yang timbul akibat acara tersebut.

Nama ketua RT salah

Camat Cilodong Supomo tak ketinggalan menyampaikan klarifikasi terkait kabar viral warga RT 002 RW 004 Kelurahan Sukamaju menggelar hajatan padahal sedang isolasi mandiri akibat terpapar Covid-19 ini.

Supomo menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar. Selasa (22/6/2021) pagi, ia turun langsung menemui Ketua RT 002 RW 004 Muhammad Nasron.

Ia mengatakan, nama Ketua RT yang dikutip dalam berita viral tersebut sudah salah. Berita ini menyebutkan ketua RT 002 RW 004 itu bernama Tuwin.

"(Yang) benar M Nasron. Saya temui langsung," kata Supomo kepada Kompas.com, Selasa.

Baca juga: [GRAFIK] 639 Kasus Baru Hari Ini, Pasien Covid-19 Depok Lampaui Puncak Gelombang Pertama

Melalui keterangan video, Nasron membantah kronologi yang diceritakan di berita viral tadi.

Hajatan tersebut memang benar adanya, yakni digelar pada 13 Juni 2021, tetapi acara tersebut diklaim berlangsung dengan mematuhi protokol kesehatan.

"Undangannya pun terbatas dan dilakukan terjadwal, ada yang jam 10.00-11.00, jam 11.00-12.00, jam 12.00-13.00, semua diatur sampai jam 15.00," ungkap Nasron.

"Yang terpapar Covid-19 itu beralamat di Jalan Kepodang Blok H3, sementara yang berhajatan ini beralamat di Jalan Kepodang Blok G3. Memang bertetangga, tapi bukan orang sama," lanjutnya.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka di Depok Batal Digelar jika 5 Juli Kasus Covid-19 Tetap Melonjak

Nasron menjelaskan, warga yang terpapar Covid-19 tersebut sudah melakukan isolasi mandiri sejak 10 Juni 2021.

Sementara pada hajatan yang digelar 3 hari berselang, Nasron mengeklaim, tidak ada satu pun hadirin yang berstatus terkonfirmasi positif Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com