Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sita Pistol Revolver dan Airsoft Gun dari Pelaku Penembakan di Taman Sari

Kompas.com - 24/06/2021, 18:42 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi juga menyita barang bukti berupa airsoft gun dari penangkapan para tersangka kasus penembakan terhadap pemuda, Mochammad Idris Saputra.

Kasus penembakan itu terjadi di kawasan Mangga Besar VI D, Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (22/6/2021) dini hari.

Empat orang sudah ditetapkan tersangka, yakni JP (46), HS (41), FW (25), dan DT (36).

"Selain satu jenis senjata api jenis revolver, kami juga menemukan jenis airsoft gun," ujar Kapolres Jakarta Barat, Ady Wibowo, Kamis (24/6/2021).

Baca juga: 8 Tersangka Penembakan Remaja di Taman Sari adalah Penagih Utang, Selalu Bawa Senjata di Kendaraan

Ady mengatakan, airsoft gun itu diketahui milik tersangka HS yang didapat di lokasi penangkapan di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

"Airsoft gun didapat pada tersangka HS. Dia yang salah satunya positif amfetamin," kata Ady.

Ady mengatakan, jajarannya masih mendalami kepemilikian senjata yang menjadi barang bukti.

"Asal usul dari senjata ini masih terus kita dalami. Karena kami belum bisa menyampaikan secara valid, dikarenakan informasi yang disampaikan para tersangka cukup berbelit," kata Ady.

Sebelumnya polisi menangkap delapan orang terkait kasus itu. Kedelapan orang itu ditangkap lima jam setelah penembakan terjadi.

Dari pemeriksaan polisi diketahui bahwa mereka kerap membawa senjata tajam di kendaraaanya saat menagih utang.

Baca juga: 2 dari 4 Tersangka Kasus Penembakan di Taman Sari Positif Narkoba

Peristiwa penembakan terhadap Mochammad Idris Saputra bermula saat sekitar 10 orang duduk-duduk sambil menikmati minuman keras (miras) di Jalan Mangga Besar VI D itu.

Salah seorang dari mereka diketahui sedang berulang tahun. Minum miras dan kumpul-kumpul malam itu adalah bagian dari perayaan ulang tahunnya.

Kegiatan para pelaku itu membuat warga di sekitar lokasi terganggu, lalu menegur mereka.

Namun para pelaku tidak terima. Salah satu orang mengeluarkan senjata api. Beberapa orang lainnya mengeluarkan senjata tajam.

Tersangka yang memegang senjata api itu kemudian menembak Idris Saputra hingga menderita tiga luka tembak. Dua luka di tangan dan satu lainnya di dekat ketiak kiri.

Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk mendapatkan perawatan.

Saksi mata menyatakan bahwa para pelaku juga merusak mobil dan gerobak nasi goreng yang ada di lokasi.

Polisi telah memeriksa dan melakukan tes urine kepada para tersangka. Hasilnya, dua dari empat tersangka dinyatakan positif menggunakan sabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com