Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Kalau Tak Naikkan Kapasitas RS, Jakarta Sudah Kolaps

Kompas.com - 26/06/2021, 11:39 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan kondisi rumah sakit di Jakarta di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Ia mengatakan, rumah sakit rujukan Covid-19 dan fasilitas isolasi di Jakarta terus dipenuhi pasien meski kapasitasnya sudah ditambah sejak dua pekan lalu. Saat ini keterisian RS rujukan sudah diatas 90 persen.

Sejumlah rumah sakit bahkan harus mendirikan tenda darurat sebagai tambahan ruang perawatan.

"Kalau saja kita tidak segera menaikan kapasitas rumah sakit dua minggu lalu mungkin pekan kemarin kita sudah penuh 100 persen, sudah kolaps," kata Anies dalam siaran video di akun instagramnya, Jumat (25/6/2021) malam.

Baca juga: Setengah Juta Kasus Covid-19 di Jakarta dan Instruksi Pendirian Tenda Darurat

"Tapi alhamdulillah dengan penambahan luar biasa, kita sejauh ini masih bisa tertangani," tambah dia.

Namun, Anies menekankan, penambahan kapasitas rumah sakit di tengah lonjakan kasus seperti sedang berlomba atau berkejaran. Di satu sisi, daya tampung rumah sakit bertambah, namun di sisi lain jumlah kasus Covid-19 juga naik signifikan.

Pada Kamis (24/6/2021) misalnya, Jakarta kembali mengalami penambahan kasus harian tertinggi Covid-19, yakni mencapai 7.505 kasus.

Jumlah kasus aktif di Ibu Kota kini mencapai lebih dari 40 ribu dan angka ini masih terus bertambah.

Baca juga: Anies Bunyikan Alarm Covid-19: Ibu Kota Perlu Perhatian Ekstra

"Kasus aktif artinya jumlah orang yang sudah terkonfirmasi positif sedang isolasi mandiri atau isolasi di rumah sakit dan belum dinyatakan negatif, itu lebih dari 40.000 di Jakarta dan masih naik angkanya. Padahal dahulu ketika kita alami gelombang pertama di awal Februari itu paling tinggi 27.000, sekarang 40.000, jadi angkanya cukup tinggi," kata Anies.

Oleh karena itu, Anies menilai penambahan kapasitas rumah sakit bukan menjadi satu-satynya solusi. Anies menilai harus ada kekompakan dari seluruh warga Jakarta untuk melawan virus corona ini.

Selain penerapan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak, pembatasan mobilitas juga bisa menjadi solusi efektif.

Oleh karena itu, Anies meminta warga DKI Jakarta yang tak memiliki kepentingan mendesak untuk berdiam diri di rumah, khususnya pada akhir pekan ini.

"Hari Sabtu, hari Minggu kita di rumah kalau tidak ada keperluan mendesak, tidak usah berpergian. Jadi pilihannya itu pergi dan berisiko atau di rumah insyaallah aman," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com