JAKARTA, KOMPAS.com - Krishna Murti, seorang perwira tinggi polisi, memiliki sepak terjang yang sangat panjang sebelum dia menjabat sebagai Karomisinter Divhubinter Polri saat ini.
Selama dia menjabat, Krishna pernah menangani berbagai kasus menonjol di Indonesia, di antaranya peristiwa bom Thamrin pada 2016, kasus Mirna "kopi sianida" pada 2017, dan lainnya.
Namun, jauh sebelum itu, kasus yang sempat ia tangani adalah pengamanan bentrokan di Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, pada 2002.
Kala itu, pria kelahiran tahun 1970 tersebut masih menjabat sebagai Kapolsek Penjaringan.
Kalijodo sendiri masih menjadi sarang dari praktek perjudian dan juga pelacuran pada tahun 2002. Perang antar-geng juga kerap terjadi di lokasi tersebut.
Baca juga: Menengok Kondisi RTH Kalijodo yang Tak Terawat
Berbagai aksi kerusuhan sering terjadi di lokasi tersebut, hingga puncaknya terjadi pada 22 Januari 2002.
Mulanya, dua kelompok bernama Bugis dan Mandar sempat bentrok saat itu.
Menurut Krishna, situasinya amat menegangkan.
Kemudian, Krishna yang saat itu masih menjabat sebagai Kapolsek Penjaringan datang bersama sejumlah pasukannya untuk meredam bentrokan.
"Saya dengan delapan orang anggota masuk ke situ (Kalijodo)," ujar Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Tiba-tiba saja, ada seseorang yang melepaskan timah panas. Krishna lantas mengejar orang tersebut.
Saat orang yang melepaskan tembakan ditemui, diketahui dia adalah Abdul Azis alias Daeng Azis, salah satu orang yang bertindak bak mafia di Kalijodo dan memiliki 200-300 anak buah saat itu.
Baca juga: Sandiaga: Daeng Azis Itu Siapa?
Krishna meminta Azis agar menyerahkan senjatanya. Di satu sisi, dia sengaja tidak mengeluarkan senjata yang dimiliki.
Pertimbangannya, jumlah anak buah Azis yang kelewat banyak dibandingkan dengan pasukan yang dibawa Krishna.
"Pas mau ambil senjata, di belakangnya ada 300 orang bawa tombak. Kalau saya langsung rebut, terlalu bahaya," ucap Krishna di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/2/2016).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.