Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wafat karena Covid-19, Jenazah di Jakarta Dapat Nomor Antre 220 untuk Pemakaman

Kompas.com - 03/07/2021, 20:24 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 di DKI Jakarta kian menjadi. Bukan saja pasien yang harus mengantre mendapatkan ruangan rawat inap, namun jenazah pasien Covid-19 pun harus mengantre untuk dapat dikebumikan ke liang lahat.

Azwar, seorang warga Ibu Kota, baru saja berduka karena kehilangan seorang kerabatnya pada Senin (28/6/2021) lalu.

Kerabatnya meninggal di salah satu rumah sakit swasta di Jakarta Selatan, setelah sebelumnya terpapar Covid-19. Mendiang mesti mengantre satu hari lebih sebelum dapat diantar ke pemakaman.

"Meninggal itu hari Senin jam 09.30 di rumah sakit. Namanya di rumah sakit saat itu kondisi semua sibuk, suster cuma bilang, 'Tunggu ya, antre untuk pemakaman dapat nomor urut 220'," kata Azwar kepada Kompas.com, Sabtu (3/7/2021).

Baca juga: Potret Pilu Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 di TPU Rorotan: 3 Peti Ditumpuk dalam Satu Ambulans

"Cuma kami enggak dikasih tahu persoalannya apa, apakah proses pemakamannya di TPU Rorotan yang antre atau ambulansnya yang kosong," ia menambahkan.

Azwar mengaku, keluarga sepenuhnya mengerti dengan kondisi ini. Pihak RS meminta keluarga agar menunggu supaya mendiang, yang Senin itu sudah dalam keadaan rapi dan siap dimakamkan, dapat dibawa ke TPU Rorotan untuk dikebumikan.

Ia menambahkan, RS mengizinkannya untuk mencari sendiri TPU lain yang dapat jadi lokasi pemakaman dengan protap Covid-19.

Baca juga: Pemakaman dengan Protap Covid-19 di DKI Naik Dua Kali Lipat dalam Seminggu

"Kami tidak berkeberatan disuruh mencari sendiri (TPU-nya). Karena kan dalam Islam itu pemakaman lebih cepat lebih baik," ucap Azwar.

"Kita enggak yakin 220 itu antrean bakal selesai sehari, takut kesodok-sodok orang lain yang mau dimakamin juga," ujarnya.

Keluarga Azwar lalu mencari sendiri slot pemakaman yang mungkin tersedia, hingga menghubungi TPU Pondok Ranggon.

Namun, TPU Pondok Ranggon hanya terima pemakaman tumpang, dengan syarat jika sudah ada keluarga sebelumnya yang sudah dimakamkan di sana.

Baca juga: Pemakaman Sistem Tumpang Jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon Melonjak Sepekan Terakhir

Setelah mencari ke sana-sini, sementara mendiang masih terbaring di kamar jenazah RS, Azwar dan keluarga akhirnya mendapatkan slot pemakaman di TPU Pedurenan, Mustikajaya, Kota Bekasi.

Butuh waktu sehari sejak kematian mendiang, untuk mendapatkan slot di TPU yang merupakan area pemakaman khusus bagi jenazah pasien Covid-19 di Kota Bekasi.

"Akhirnya dimakamkan di sana hari Selasa (29/6/2021) jam 11-an sebelum dzuhur," kata Azwar.

Pemakaman dengan protap Covid-19 melesat tajam pada bulan Juni 2021, beriringan dengan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi secara tiba-tiba di Jakarta

Pemakaman dengan protap Covid-19 bulan Juni naik 5-6 kali lipat dibandingkan bulan Mei, sekaligus terbanyak sepanjang sejarah pandemi di Ibukota, dengan total lebih dari 3.000 jasad dimakamkan selama Juni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com