Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kian Banyak Warga Meninggal karena Covid-19, Depok Krisis Stok Peti Mati

Kompas.com - 07/07/2021, 12:37 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Bidang Penanggulangan Bencana pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Denny Romulo menyatakan, Depok saat ini dilanda krisis stok peti mati untuk jenazah pasien Covid-19.

"Habis terus. Kita sekarang, kalau ada yang mau ngirim, berapa pun itu, pasti kita tampung," ujar Denny kepada wartawan, Selasa (7/7/2021).

"Peningkatannya (kematian) sudah sepekan ini. Bingung kita juga," tambahnya.

Baca juga: 40 Jenazah Dimakamkan Tiap Hari, Pemkot Tangsel Mulai Ajak Toko Mebel Produksi Peti Mati

Denny menjelaskan, stok peti mati dalam konteks ini diperuntukkan bagi pasien yang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19 maupun yang berstatus suspek/probabel (bergejala Covid-19 namun belum terkonfirmasi tes PCR).

Permintaan peti mati ini meningkat drastis, mencapai jumlah yang belum pernah dialami sebelumnya.

"Kalau dilihat atau dihitung, sudah 35 sehari lah rata-rata ya, malah pernah 45 dalam waktu satu hari. Karena suspek Covid-19 juga wajib pemulasaraan pakai prosedur Covid-19," jelas Denny.

Baca juga: Setiap Hari 250 Peti Mati Dibikin di Tangerang, Paling Banyak Dikirim ke Jakarta

Akibat keadaan ini, penguburan jenazah pun terhambat karena harus mengantre ketersediaan peti mati.

"Ya, apa boleh buat? Jadi nunggu peti, nunggu dulu 2-3 jam. Itu kenyatannya, karena peti susah kan," ujar Denny.

Kematian akibat Covid-19 di Depok melonjak drastis memasuki sepekan pertama bulan Juli 2021, seiring dengan melonjak drastisnya kasus Covid-19 dan penuhnya rumah sakit sebulan terakhir.

Dihimpun dari data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, rata-rata harian warga Depok yang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19 di Depok kini mencapai 10-11 orang per hari.

Jumlah ini jauh dibandingkan rata-rata harian bulan Juni 2021 (4-5 pasien per hari), Mei 2021 (1-2 pasien per hari), atau bahkan dibandingkan puncak gelombang pertama pada Januari 2021 lalu (5 pasien per hari).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com