Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Akan Ubah Gedung Pemerintahan Jadi Tempat Isolasi, Wali Kota Arief: Itu Ada Gedung SMP

Kompas.com - 07/07/2021, 18:34 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang belum memiliki rencana untuk menjadikan gedung kantor pemerintahan di wilayah itu sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, meski tak ada rencana untuk mengalihfungsikan kantor pemerintahan, pihaknya telah menjadikan bangunan SMP 30 Tangerang sebagai rumah isolasi terkonsentrasi (RIT) khusus pasien Covid-19.

"Ya itu kan udah ada SMP 30 Tangerang," ucapnya melalui sambungan telepon, Rabu (7/7/2021).

Baca juga: 2.537 Warga Kota Tangerang Tes Antigen, 629 di Antaranya Reaktif Covid-19

Kata dia, setidaknya ada 200 kasur khusus pasien di gedung SMP 30 Tangerang yang terletak di Jurumudi Baru, Benda, Kota Tangerang itu.

Arief mengungkapkan, jumlah kasur yang ada di sekolah itu telah ditambahkan dari jumlah sebelumnya.

Penambahan itu lantaran ditemukannya banyak pasien terpapar Covid-19 yang harus dirawat.

"Kasur di situ dari kapasitas 135 jadi 200," tutur dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Tangerang Tambah 156, Pasien Dirawat Jadi 909 Orang

Politikus Demokrat itu menambahkan, RIT dikhususkan bagi pasien yang bergejala ringan hingga sedang.

Pasien bergejala sedang juga dapat dirawat di RS bersama dengan pasien bergejala berat.

Kemudian, lanjut Arief, pasien yang tidak bergejala dapat melakukan isolasi mansdiri di kediaman masing-masing.

"Kalau yang (gejala) sedang dan berat itu di RS, kalau yang tanpa gejala itu kami berharap isolasi di rumah," tutur dia.

"Karena kalau semua isolasi di RIT, yah daya tampungnya terbatas," sambungnya.

Diketahui, pihak yang bertanggungjawab atas operasional RIT di SMP 30 Tangerang adalah Puskesmas Jurumudi Baru, yang juga sebuah RIT.

Gedung SMP 30 Tangerang beroperasi sebagai RIT mulai 28 Juni 2021.

Total kasur yang ada di Puskesmas Jurumudi Baru dan SMPN 30 Tangerang sekitar 270 buah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com