Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Bekasi Krisis Tenaga Kesehatan, 30 Pasien Ditangani 4 Nakes

Kompas.com - 13/07/2021, 17:43 WIB
Djati Waluyo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kabupaten Bekasi kekurangan tenaga kesehatan (nakes) untuk penanganan pasien Covid-19.

Saat ini jumlah nakes yang ada untuk menangani pasien Covid -19 tidak sebanding dengan jumlah pasien yang ada di rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti mengatakan, saat ini 30 pasien Covid-19 ditangani empat orang nakes saja.

Padahal, dalam kondisi normal, Sri mengatakan satu nakes melayani tiga pasien.

Baca juga: Cerita Kadinkes soal Sulitnya Cari Ruang ICU untuk Bupati Bekasi: Memang Penuh Semua...

“Ya kita kekurangan nakes, jumlahnya saya enggak bisa sebut karena enggak pegang data itu angka-angka," ujar Enny, Selasa (13/7/2021).

Untuk dapat memenuhi kekurangan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) pihaknya masih mengkoordinasikan dengan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) dan Provinsi.

"Kekurangan SDMK masih dikoordinasikan ke Kemenkes dan Provinsi. Dan RSUD juga merekrut nakes sesuai ketentuan," ujar dia.

Enny mengungkapkan, saat ini tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 telah mencapai 85 persen, namun angka tersebut akan segera meningkat.

Baca juga: Remaja di Bekasi Tertabrak Truk Saat Buat Konten untuk Media Sosial

“Kenapa kita katakan BOR RS masih 85 persen bukan 100, karena antrean di bawah itu sudah ada. Mereka input di bawah jam 12 siang terlihat kosong sebetulnya sudah ada antrean, kalau jam 12 siang sudah tidak memadai,” ujarnya seperti dikutip WartaKota.

Menurut Enny, kondisi itu dapat diatasi dengan menambah tempat tidur pasien Covid-19. Akan tetapi hal itu terkendala jumlah nakes yang ada di Kabupaten Bekasi.

Sehingga saat ini situasinya, banyak dari pasien terlebih dahulu dirawat di area IGD rumah sakit. Nantinya, akan segara bergantian masuk kamar jika ada pasien yang keluar.

"Penambahan tempat tidur pasti akan melihat kemampuan SDM-nya. karena kalau ditambah dan tidak ada nakes juga tidak mungkin," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com