Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI: Laporkan Jika Ada Pungli Pemakaman Jenazah Covid-19

Kompas.com - 13/07/2021, 19:25 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati menegaskan tidak ada pungutan liar yang dilakukan selama pemakaman jenazah Covid-19 di Jakarta.

Dia meminta agar warga yang merasa dirugikan karena pungutan liar dapat langsung melapor ke Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan tindakan tegas terhadap oknum bersangkutan.

"Saya tegaskan tidak ada pungli diproses pemakaman kami. Jika ada yang pungli sampaikan kepada saya, saya akan tindak tegas!" kata Suzi saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Warga Laporkan Pungli dalam Penanganan Jenazah Pasien Covid-19 di Jakarta Utara, Pemprov Diminta Bertindak

Suzi menyayangkan isu pungutan liar itu terjadi di publik. Sedangkan timnya saat ini sedang bekerja keras menangani lonjakan pemakaman dengan protokol Covid-19.

Suzi meminta agar masyarakat tidak menyebar isu yang tidak baik di saat seluruh tenaga Pemprov DKI Jakarta sedang bekerja keras menangani pandemi Covid-19.

"Harusnya apresiasi kepada petugas kami yang sudah bekerja 24 jam melayani pemakaman dari tahun lalu, jangan menyebar isu yang tidak baik," ujar dia.

Baca juga: Suara Para Korban Pungli Petugas Pemakaman TPU Bandung: Kalau Siang Diminta Rp 4 Juta, kalau Malam Jadi Rp 6 Juta...

Isu pungli untuk pemakaman jenazah pasien Covid-19 sebelumnya disampaikan oleh Azas Tigor Nainggolan melalui Forum Warga Kota Jakarta kepada Kompas.id, Senin (12/7/2021) kemarin.

Dia menyebutkan, ada seorang warga yang dimintai sejumlah uang pungutan liar untuk mempercepat pemakaman jenazah Covid-19.

"Kejadian dialami salah satunya oleh seorang warga yang keluarganya dipersulit serta dimintai pungli oleh petugas salah satu Puskesmas di Jakarta Utara. Proses pengurusan jenazah antre. Kalau mau gratis harus sabar menunggu sehari, maksimal dua hari, kalau mau cepat harus bayar," ujar Tigor.

Baca juga: Selama Bulan Juli, Angka Pemakaman dengan Protap Covid-19 di Jakarta Berada di Atas 250

Namun, antrean jenazah ini sebelumnya diungkap oleh Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Johny Simanjuntak.

Johny yang terpilih di daerah pemilihan (dapil) 2 DKI Jakarta menyebut antrean jenazah di RSUD Koja Jakarta Utara memang terjadi.

Namun dia tidak menyalahkan rumah sakit lantaran banyaknya korban meninggal dunia akibat Covid-19. Johny menyebut pihak rumah sakit kewalahan hingga menawarkan keluarga jenazah untuk mencari peti mati sendiri agar prosesi pemakaman bisa cepat terlaksana.

Baca juga: Petugas Damkar Bantu Pemakaman Jenazah Seberat 300 Kg di Duren Sawit, Ada Peti Khusus hingga Katrol


"Rumah sakit sampai tawarkan, sudah kalau mau cepat (dimakamkan) tolong cari peti mati sendiri," ujar Johny saat dihubungi melalui telepon, Jumat (9/7/2021) lalu.

Peristiwa antrean itu, kata Johny, benar-benar tidak bisa dihindarkan sehingga pernah dalam satu hari ada 29 jenazah yang harus mengantre untuk dimakamkan di RSUD Koja, Jakarta Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com