Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Darurat Belum Berhasil Tekan Kasus Covid-19 di Bekasi dan Bogor

Kompas.com - 14/07/2021, 13:42 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat telah diberlakukan sejak 3 Juli hingga 20 Juli mendatang. PPKM darurat diharapkan bisa mengerem mobilitas warga sekaligus menekan penyebaran Covid-19.

Namun, PPKM darurat nyatanya belum maksimal mengerem aktivitas warga di Kota Bekasi dan Bogor. Penambahan kasus positif Covid-19 di dua kota itu masih tinggi selama PPKM darurat.

Dilansir dari Kompas.id, persentase kematian akibat Covid-19 di Kota Bekasi periode 5-11 Juli meningkat dari 1,27 persen menjadi 1,32 persen. Artinya, dalam 6 hari itu, ada penambahan 96 kasus kematian akibat Covid-19.

Baca juga: Penderitaan Berlapis Warga Miskin Jakarta Saat Pembatasan Mobilitas, PPKM Pak Kapan Kita Mati

Penambahan kasus harian Covid-19 juga masih fluktuatif selama PPKM darurat. Pada 5 Juli, persentase kasus aktif adalah 6,28 persen.

Sedangkan pada 7 Juli, persentase kasus aktif naik menjadi 7,03 persen dan kembali turun menjadi 5,92 persen pada 11 Juli.

Di sisi lain, keterisian tempat tidur (BOR) khusus pasien Covid-19 masih tinggi. Pada 3 Juli, tingkat BOR 88,71 persen. Pada 10 Juli 2021 menjadi 71,6 persen atau terisi 1.952 tempat tidur.

Sementara itu, BOR tempat tidur di ruang perawatan intensif (ICU) pada 3 Juli 85,56 persen dan pada 10 Juli menjadi 63,56 persen.

Hingga Selasa (13/7/2021) kemarin, dilansir dari laman corona.bekasikota.go.id, akumulasi kasus Covid-19 di Kota Bekasi sebanyak 66.250 kasus.

Rinciannya, 6.811 kasus dalam perawatan, 58.561 kasus sembuh, dan 878 kasus meninggal.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, kasus kematian akibat Covid-19 masih bisa terkendali.

Namun, kasus kematian pasien Covid-19 yang bergejala, suspect atau probable di kota itu masih sangat tinggi.

Baca juga: RS di Jabodetabek Penuh, Anggota DPR hingga Bupati Bekasi Meninggal Setelah Tak Dapat Ruang ICU

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com