Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Jumlah Relawan Pemulasaraan Tak Sebanding dengan Angka Kematian, Jenazah Pasien Covid-19 Antre ke Liang Lahad

Kompas.com - 15/07/2021, 06:06 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19, tidak seperti kata Menteri Luhut Binsar Pandjaitan, nyata-nyata memang tidak terkendali dan berdampak konkret terhadap korban jiwa yang makin banyak.

Pasien-pasien Covid-19 terpaksa mengantre karena rumah sakit penuh dan sebagian meninggal lantaran tak dirawat dengan layak. Setelah wafat, mereka masih harus mengantre, kali ini menuju liang lahad.

Kota Depok, Jawa Barat, misalnya, kini mulai menghadapi situasi di mana jenazah-jenazah pasien Covid-19 harus antre menuju liang lahad karena jumlah relawan pemulasaraan yang tidak sebanding dengan kematian yang melonjak.

Baca juga: Depok Punya 64 Relawan Pemulasaraan Pasien Covid-19, tapi Masih Kewalahan

Berikut rangkuman Kompas.com:

Cerita miris di Pancoran Mas

Cerita paling nyata terjadi pada pekan lalu, ketika seorang suspek Covid-19 meninggal di kediamannya di Pancoran Mas pada pagi hari. Korban yang merupakan pengidap down syndrome itu baru bisa dimakamkan sore hari.

Usut punya usut, relawan harus terlebih dulu menyambangi keluarga korban dan meminta pengertian bahwa timnya akan kembali dalam beberapa waktu.

Sebab, pada saat itu, tim yang anggotanya berjumlah sekitar 4 relawan sedang berjibaku mengurusi 11 antrean jenazah pasien Covid-19 yang telah lebih dulu dilaporkan.

"Lima di RS Bhakti Yuda, 6 di rumah (masing-masing)," sebut Kepala Bidang Penanggulangan Bencana pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo, kepada Kompas.com, Rabu (14/7/2021).

Baca juga: Pemkot Depok Terbuka bagi Warga yang Ingin Daftar Jadi Relawan Pemulasaraan Jenazah Pasien Covid-19

Angka kematian meroket 10 kali lipat

Di Depok, selama 1 bulan terakhir (15 Juni-14 Juli 2021) sudah terdapat 333 warga yang harus menjadi korban infeksi SARS-CoV-2.

Jumlah ini 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan periode 15 Mei-14 Juni 2021, di mana terdapat 47 kematian akibat Covid-19 dalam sebulan.

Jika dirata-rata, selama sebulan terakhir, 10 warga Depok meninggal setiap hari akibat Covid-19, itu pun belum menghitung jumlah kematian pasien suspek/probabel yang kemungkinan terpapar Covid-19 tetapi meninggal tanpa konfirmasi tes PCR.

Selain meninggal di rumah sakit, kini semakin banyak pasien Covid-19 di Depok yang mengembuskan napas terakhir saat isolasi mandiri.

Menurut data Lapor Covid-19, sejak Juni 2021, sedikitnya peristiwa itu telah terjadi terhadap 24 pasien. Jumlah aslinya kemungkinan lebih besar karena tak semua peristiwa kematian di luar fasilitas kesehatan terpantau dan terlaporkan.

Jumlah relawan ditambah, tapi tetap tak cukup

Baca juga: Armada Kurang, Warga Depok Diminta Bahu-membahu Cari Mobil Jenazah untuk Korban Covid-19

Depok kini harus menambah jumlah relawan pemulasaraan jenazah pasien Covid-19 dari 20, menjadi 31, hingga sekarang 64 orang.

Dalam sehari mereka harus siaga 24 jam, memulasarakan jenazah, lalu berkeliling lagi menjemput jenazah di lokasi lain. Panggilan tak kenal henti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com