Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Pengemudi Ojol yang Diduga Hendak Ikut Aksi "Jokowi End Game" Ditangkap Polisi

Kompas.com - 24/07/2021, 15:43 WIB
Sonya Teresa Debora,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak enam orang pengemudi ojek online (ojol) yang diduga hendak mengikuti aksi "Jokowi End Game" di Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, ditangkap polisi, pada Sabtu (24/7/2021).

"Tadi dari radio udara, ada beberapa yang diamankan," kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Rusdy kepada wartawan, Sabtu.

Menurut Rusdy, keenam orang tersebut diamankan lantaran hendak melakukan unjuk rasa.

Baca juga: 6 Orang Ditangkap karena Diduga Hendak Ikut Aksi Jokowi End Game

Unjuk rasa ini diketahui belum memiliki izin dari kepolisian. Para pengemudi ojol tersebut pun dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Pusat untuk diperiksa. Pemeriksaan masih berlangsung hingga kini.

"Iya, lagi diperiksa," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Wisnu Wardana.

Sebelumnya, beredar seruan aksi nasional menuntut Presiden Joko Widodo bertajuk "Jokowi End Game" untuk menolak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat yang kini berubah nama jadi PPKM level 4.

Baca juga: Diduga Hendak Ikut Aksi Jokowi End Game, Sejumlah Warga Diamankan Polisi

Aksi itu disebut akan digelar dengan berjalan dari Glodok, Jakarta Barat, menuju Istana Negara, Jakarta Pusat.

Arus lalu lintas dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju Istana Negara, Jakarta Pusat, pun ditutup menyusul adanya seruan aksi "Jokowi End Game" yang beredar di media sosial.

"Kami lakukan di sini penutupan arus dari arah Bundaran HI menuju Istana kami sekat dengan MCB dan barrier. Kemudian, di depan Pertamina juga kami sekat dengan MCB dan barrier serta di Harmoni," kata Kabag Ops Ditlantas Polda Metro AKBP Karosekali kepada wartawan, Sabtu (24/7/2021).

Penutupan arus ini, kata Karosekali, bersifat situasional, bergantung pada situasi di lapangan.

"Ada beberapa titik yang dipasang batu MCB dan saat ini belum ada penutupan, nanti apabila ada eskalasi atau masyarakat akan berunjuk rasa ramai maka akan diadakan rekayasa lalu lintas, seperti penutupan arus dengan menggunakan batu dan kawat barrier. Kalau sekarang masih diberikan kesempatan bagi warga," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com