Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Kader Dasawisma di Jakpus Dikerahkan Bujuk Warga Ikut Vaksinasi

Kompas.com - 30/07/2021, 16:56 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Pusat mengandalkan kader dasawisma dalam upaya mempercepat vaksinasi Covid-19.

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Sudin PPAPP Jakarta Pusat Bangun Manalu mengatakan, saat ini ada ribuan perempuan kader dasawisma yang ikut membantu.

"Kami memiliki sebanyak 7.712 kader dasawisma yang tersebar di 44 kelurahan," ujar Bangun Manalu, Jumat (30/7/2021).

Baca juga: Larang Warga yang Belum Vaksin Ambil Bansos, Lurah Utan Panjang: Bukan untuk Mempersulit

Ia menjelaskan, seluruh kader dasawisma di Jakarta Pusat saat ini telah divaksinasi Covid-19.

Mereka kini mengemban tugas melakukan pendataan dan sosialisasi kepada warga di sekitar tempat tinggal yang belum bersedia divaksin.

"Kader dasawisma bertugas mendata warga 10 hingga 20 rumah di sekitar tempat tinggalnya dan mensosialisasikan kepada warga yang belum bersedia divaksin dengan pembekalan informasi yang diperoleh dari Satgas Covid-19," ujarnya.

Ia menuturkan, sosialisasi yang dilakukan oleh para kader Dasawisma di Jakarta Pusat terbilang efektif.

Warga yang semula menolak akhirnya bersedia divaksin setelah mendapat pencerahan dari para perempuan dasawisma.

"Berbagai alasan warga yang belum divaksin mempersoalkan kondisi kesehatan tidak baik, yakni tekanan darah tinggi, kadar gula tinggi, jantung dan sebagainya. Kami bersyukur kader dasawisma pendekatan bisa mengajak warga ikut divaksin," tuturnya.

Baca juga: Lurah Larang Warga yang Belum Vaksin Ambil Bansos, Pemkot Jakpus: Itu Inovasi

Ia menambahkan, Sudin PPAP Jakarta Pusat juga memfungsikan 50 RPTRA yang tersebar di 44 kelurahan menjadi sentra layanan vaksinasi.

"Sesuai amanat Pergub, 50 RPTRA di Jakarta Pusat telah dimanfaatkan untuk dijadikan sentra vaksinasi," ujarnya.

Sebelumnya, sejumlah lurah di Jakarta Pusat mengakui ada resistensi sejumlah masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19. Banyak warga yang enggan divaksin karena terpengaruh hoaks.

Lurah Utan Panjang Amadeo mewajibkan bukti sudah divaksin sebagai syarat pengambilan bantuan pangan non tunai agar warga mau divaksin.

Sementara Lurah Gunung Sahari Utara Yanti Srihidayanti sampai menjemput sejumlah warga yang membandel tidak mau divaksinasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com