Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depot Isi Ulang Oksigen di Setiabudi Kini Makin Sepi, padahal Sempat Gratis

Kompas.com - 30/07/2021, 17:26 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjaga depot pengisian oksigen di Jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan, mengaku pengunjung yang datang semakin sedikit akhir-akhir ini.

"Sekarang sudah tidak ada antrean. Sudah menurun dibandingkan 2-3 minggu lalu, " ungkap Ervan penjaga depot saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/7/2021).

Padahal di depotnya sedang terdapat program isi ulang oksigen gratis sejak sepekan terakhir. 

Ervan mengatakan pengisian oksigen tersebut telah dibayarkan oleh sejumlah donatur melalui program "Nafas Kemanusiaan" dari Rufaidah Humanity Center. Hingga 29 Juli 2021, setiap harinya digratiskan sebanyak 100 pengisian tabung oksigen.

Baca juga: Depot Isi Ulang Oksigen di Matraman Terapkan Bayar Suka Rela, Pemilik: Ujian bagi Saya

Ervan mengatakan, akhir-akhir ini pengunjung datang dalam waktu yang berbeda-beda dan tidak terjadi antrean.

"Kalau sekarang kebanyakan 1-3 orang yang datang di setiap jamnya. Sekali datang yang isi paling banyak 5 orang antriannya. Sisanya datangnya satu per satu," ungkap Ervan.

Sepekan terakhir, Ervan mengaku depotnya bisa mengisi hingga 100-120 tabung oksigen saja. Itu pun termasuk 100 oksigen gratis pertama.

Hal ini sangat berbeda dengan keadaan sebelumnya, di awal Juli 2021, Ervan mengaku bisa mengisi hingga 200 tabung oksigen per hari.

Baca juga: Ada Depot Isi Ulang Tabung Oksigen Bayar Sukarela di Matraman, Hari Jumat Gratis

"Saat itu, pengunjung sekali datang bisa 20-30 orang. Sebelumnya antrean kurang lebih sampai 50 meter," ujar dia.

Bahkan, lanjut Ervan, sempat ada pengunjung yang harus rela mengantre isi ulang oksigen hingga 3 jam lamanya.

Ia sendiri cukup heran dengan perubahan jumlah pembeli yang tiba-tiba tersebut. Namun ia berharap, hal ini merupakan pertanda para pasien yang membutuhkan oksigen telah banyak yang sembuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com