Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Perempuan Dianiaya Orangtua di Pamulang, Ditarik Saat Sedang Tidur dan Ditampar

Kompas.com - 31/07/2021, 12:02 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Remaja Perempuan, W (15), diduga menjadi korban kekerasan dilakukan oleh ayah kandung, R, dan ibu tiri, E, di kawasan Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan.

Belum diketahui apa penyebabnya. Namun, kekerasan terjadi saat korban sedang tertidur di rumah pamannya.

"Kondisinya lagi tidur, dibangunin dan ditarik kerah bajunya," ujar ibu kandung korban, Nawati saat dihubungi, Sabtu (31/7/2021).

Kekerasan kembali dilakukan R saat korban dibawa pulang ke rumah. R diduga melakukan kekerasan dengan menampar korban hingga mengalami luka di wajah.

Baca juga: Remaja Perempuan Dianiaya Ayah Kandung dan Ibu Tiri di Pamulang, Keluarga Lapor Polisi

"Waktu itu dia juga ditampar di pipi dan bibirnya. Sama dijambak rambutnya," ucap Nawati.

Diberitakan sebelumnya, dugaan penganiayaan yang dialami korban terjadi pada Senin (26/7/2021) malam.

Pihak Keluarga Korban, Wahyudi menjelaskan, korban saat itu dijemput paksa oleh sang ayah dari rumah pamannya dan diminta masuk ke dalam rumah.

"Kejadian Senin tengah malam. Si korban saat itu sedang main di rumah Uak-nya, terus dipanggil ayahnya. Tiba-tiba dimarahi, diajak masuk ke dalam rumah," ujar Wahyu saat hubungi, Rabu (18/7/2021).

Tak lama kemudian, kata Wahyudi, terdengar keributan dari dalam rumah. Pada Selasa pagi, W terlihat dengan kondisi luka lebam di bagian bibir dan mengeluhkan sakit kepala.

Baca juga: Video Viral 2 Remaja Dianiaya di Keramaian, Kepala Korban Ditendang dan HP Dirampas

Wahyudi beserta keluarga menduga korban telah dianiaya oleh R dan E.

"Bibirnya memar sama mengeluh kepala belakang sakit. Dia sempat bilang kuping sebelah kanannya enggak bisa mendengar," kata Wahyudi.

"Ternyata benar korban itu langsung dipukul, berkali-kali. Bahkan parahnya si ibu tiri ikut ngejambak," sambungnya.

Wahyudi dan keluarganya akhirnya sepakat melaporkan orangtua W ke Polres Tangerang Selatan, pada Selasa (27/7/2021).

Pasalnya, kekerasan tersebut diduga sudah berkali-kali dialami korban.

Menurut Wahyudi, pihak keluarga juga sudah menyertakan hasil visum W kepada kepolisian, saat melaporkan dugaan penganiayaan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com