Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metropolitan Mall Bekasi Mulai Beroperasi, Pengunjung Wajib Pindai QR Code Sertifikat Vaksinasi

Kompas.com - 18/08/2021, 20:32 WIB
Djati Waluyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah mal di Kota Bekasi mulai beroperasi pada hari ini, Rabu (18/8/2021).

Gedung-gedung mal tersebut yakni Metropolitan Mall Bekasi, Grand Metropolitan Mall, Mega Bekasi Hypermall, serta Grand Galaxy Park Mall.

Di Metropolitan Mall Bekasi, misalnya, terlihat sejumlah pengunjung mulai berdatangan ke pusat perbelanjaan yang berlokasi di Jalan KH Noer Ali Kalimalang.

Pimpinan Unit Metropolitan Mall Bekasi Amran Nukman mengatakan, ini merupakan hari perdana mereka beroperasi setelah pemerintah mengizinkan operasional mal di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.

Baca juga: Mau Masuk Mal? Ini Cara Tunjukkan Sertifikat Vaksin dalam Aplikasi PeduliLindungi

"Alhamdulilah atas izin pemerintah akhirnya PPKM ini statusnya perpanjang tetapi mal di Bekasi sudah boleh beroperasi," ujar Amran, melansir Tribun Jakarta, Rabu (18/8/2021).

Untuk membuka mal, sebelumnya pengelola harus mematuhi peraturan ketat, yaitu melakukan skirining bagi pengunjung yang ingin masuk ke gedung mal untuk mengetahui pengunjung sudah divaksin dengan memindai QR code yang tersedia di aplikasi PeduliLindungi.

Amran memastikan bahwa pengelola maupun pengunjung Metropolitan Mall Bekasi dapat mematuhi aturan tersebut.

"Memang ada beberapa aturan yang harus kita patuhi, ditentukan oleh pemerintah pusat maupun Pemda Kota Bekasi, dan itu semua kita patuhi," ujar dia.

Baca juga: Pemkot Bekasi Siapkan Roadmap Pembukaan Mal

Secara garis besar, aturan operasional mal tidak jauh berbeda ketika masa PSSB atau PPKM Mikro. Hanya saja, terdapat aturan tambahan seperti pengunjung wajib sudah divaksin.

"Orang yang masuk ke mal, satu hanya boleh yang sudah divaksin, tinggal bagaimana membuktikan kalau dia sudah divaksin. Kedua, usia harus mulai dari 12 tahun sampai 70 tahun, jadi walaupun sudah vaksin tapi usia 72 enggak boleh masuk," ujarnya.

Amran menjelaskan, cara membuktikan calon pengunjung sudah divaksin menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Namun, terdapat kendala saat penerapan perdana hingga menyebabkan pengunjung dan petugas cukup kesulitan saat mendaftar.

"Aplikasi dia punya server, tadi beberapa jam ada kendala tuh, kalau ada kendala mal tidak bisa tutup, pengunjung datang terus. Maka kemudian jalan keluarnya cara lain di luar aplikasi," jelas dia.

Cara lain dimaksud yakni, pengunjung menunjukkan bukti sertifikat vaksin ke petugas. Bukti vaksin berupa sertifikat ini tidak perlu dicetak cukup menunjukkan versi digital.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Mal di Kota Bekasi Mulai Buka Hari Ini, Pengunjung Wajib Scan Barcode Lewat Aplikasi PeduliLindungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com