JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah pemerintah dan aparat menghapus mural bernada kritik di sejumlah daerah justru membuat pegiat street art makin getol untuk membuat karya di tembok jalanan.
Belakangan, mural yang menyindir pemerintah juga muncul di jantung Ibu Kota.
Mural itu tepatnya berada di kelurahan Kebon Kacang 30, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, tak jauh dari Bundaran Hotel Indonesia.
Mural dengan cat hitam dan putih sepanjang enam meter itu dilukis di tembok pembatas lahan kosong.
Mural tersebut menampilkan gambar dua televisi yang berdampingan.
Gambar televisi pertama bertuliskan "Yang bisa dipercaya dari TV cuma Adzan", sedangkan televisi kedua bertuliskan "Kami lapar Tuhan".
Baca juga: Mural Sindir Pemerintah Mulai Muncul di Pusat Jakarta
Kemudian di samping kanan kedua televisi tersebut terdapat sebuah tulisan yang bernada sindiran terhadap pemerintah.
Tulisan itu berpesan agar pemerintah dan aparat tidak perlu takut dengan mural.
"Jangan takut tuan-tuan, ini cuma street art," demikian bunyi tulisan tersebut.
Mural tersebut dibuat oleh empat seniman yang juga warga Jakarta. Namun, para pembuat mural itu memilih merahasiakan identitas mereka.
Mereka memilih menggunakan akun Instagram anonim tembokperlawanan_ guna mengunggah karya-karyanya.
Saat dihubungi pada Kamis (26/8/2021), admin akun itu menjelaskan bahwa mural tersebut dibuat pada hari Minggu lalu.
Tujuan mereka membuat lukisan tembok itu adalah untuk menyuarakan keresahan rakyat tanpa maksud menghina atau memprovokasi siapa pun.
"Mural ini enggak mengandung unsur rasis, menghina, atau provokasi. Hanya bersuara mewakili keresahan rakyat," kata admin akun tersebut.
Baca juga: Ini Pengakuan Seniman yang Bikin Mural Kami Lapar Tuhan di Jakpus
Admin akun tembokperlawanan_ itu menegaskan bahwa mural tersebut menggambarkan keresahan warga saat ini terkait mural kritik sosial di berbagai daerah yang dihapus aparat.