Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerak Cepat Aparat Menghapus Mural yang Tak Diinginkan Pemerintah...

Kompas.com - 27/08/2021, 08:23 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

"Karena PPKM, kita enggak mungkin berkerumun apalagi demo, jadi lebih baik kita bersuara lewat dinding," katanya.

Reaksi aparat

Setelah diunggah ke Instagram, gambar mural itu viral di kalangan warganet. Sejumlah media juga meliput keberadaan mural tersebut.

Kabar keberadaan mural itu akhirnya sampai ke Pemerintah Kota Jakarta Pusat, Kamis (26/8/2021).

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi langsung berkoordinasi dengan Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu.

Camat langsung menyatakan akan segera menghapus mural itu.

"Kita enggak mendukung lah mural begitu. Pemkot tidak membolehkan," kata Irwandi.

Irwandi mengatakan, pihaknya mendukung mural di jalanan Jakarta asalkan dibuat dengan memberi pesan-pesan yang baik.

Baca juga: Aparat Hapus Mural Kami Lapar Tuhan di Jakpus lewat Tangan Warga

Ia mencontohkan, mural berisi pesan-pesan positif di terowongan Kendal justru difasilitasi pembuatannya oleh pemerintah.

Namun, ia menegaskan Pemkot Jakpus tak membolehkan mural bernada provokatif.

Ia khawatir jika mural itu dibiarkan, maka akan menjadi preseden buruk dan dicontoh oleh warga Jakarta lainnya.

"Kalau ekspresi begitu semua kita izinkan, nanti se-Jakarta ekspresi begitu, 'kami lapar butuh makan'. Enggak mendidik lah," kata Irwandi.

"Bukan antikritik, kita maksudnya supaya tidak semua tembok nanti ditulisi sama orang. Kita mencegah lah," sambungnya.

Dihapus pakai tangan warga

Beberapa jam setelah pernyataan Irwandi itu, mural tersebut langsung dihapus.

Penghapusan mural itu dilakukan oleh warga atas perintah aparat keamanan setempat sekitar pukul 15.45 WIB.

Warga menimpa seluruh mural berisi kritik itu menggunakan cat tembok warna hitam. Sejumlah aparat turut mengawasi penghapusan mural itu.

Salah satu anggota keamanan yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, penghapusan mural ini dimaksudkan untuk menetralisir wilayah agar tidak mengganggu pengguna jalan.

Di sisi lain, mural itu juga dinilai berisi pesan yang bernada provokatif.

"Tulisannya tidak pas. Lebih baik kita hapus agar jangan sampai viral lalu warga terprovokasi. Biar sama-sama enak kita," ujarnya.

Di sepanjang tembok itu sebenarnya juga terdapat mural lama yang sudah pudar. Namun, mural lama yang bukan berisi kritik terhadap pemerintah itu tak ikut dihapus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com