Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sekolah Tatap Muka di Jakarta Justru Timbulkan Kerumunan Orangtua Murid

Kompas.com - 30/08/2021, 19:48 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai mengelar kembali pembelajaran tatap muka (PTM) sejak Senin (30/8/2021), seiring diberlakukannya PPKM level 3 di Ibu Kota.

Proses belajar mengajar di sekolah ini dilakukan secara terbatas di 610 sekolah demi mengantisipasi penularan Covid-19.

Di antara pembatasan yang diterapkan adalah pembatasan jumlah pelajar yang tidak lebih dari 50 persen kapasitas sekolah, pegurangan jam belajar mengajar menjadi hanya tiga jam, dan lain sebagainya.

Meski demikian, kerumunan justru terjadi di luar sekolah. PTM ini disambut secara antusias oleh orangtua murid yang rela mengantarkan, menunggu, dan menjemput anak mereka ke sekolah.

Baca juga: Serba-serbi Sekolah Tatap Muka Hari Pertama, Siswa Dipulangkan hingga Diminta Bawa Bekal

Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengakui adanya kerumunan orangtua murid di sejumlah sekolah di Jakarta, seperti SDN Pejaten Timur 01 Pagi, SMKN 26 Jakarta, dan SMKN 32 Jakarta.

Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja mengatakan, kerumunan tidak bisa dihindari lantaran banyaknya orangtua murid yang mengantar-jemput anak mereka.

"Kalau kerumunan, rewel sekali itu. Petugas keamanan meminta mereka untuk jaga jarak, cuma kalau (mengatur) ribuan orang ya susah juga," ucapnya, Senin, seperti dilansir Jakarta.Tribunnews.com.

Taga mengimbau kepada seluruh orangtua murid agar tetap menjaga protokol kesehatan, seperti mengenakan masker dan mengurangi interaksi satu sama lain.

"Tolong hindari kerumunan, yang menjemput menjaga jarak, jangan justru anaknya bisa diatur, orang tua susah diatur," ujarnya.

Baca juga: Kisah Miris Siswa Gagal Sekolah Tatap Muka karena Seragam dan Buku Hangus Terbakar

Lebih lanjut, Taga menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Satpol PP guna menyisir lokasi-lokasi di sekitar sekolah. Tujuannya agar tidak ada anak atau orangtua yang berkerumun, sehingga penyebaran Covid-19 bisa dicegah.

"Mana kala ada petugas Satpol PP melihat kerumunan orang tua di sekolah boleh diingatkan, karena ini juga buat kebaikan bersama agar belajar di sekolah tetap lancar, sehat, selamat, dan nyaman," kata dia.

(Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji)??

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul “Hari Pertama Sekolah Tatap Muka, Disdik DKI Akui Kesulitan Cegah Kerumunan Orang Tua”. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Megapolitan
Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Megapolitan
Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Megapolitan
Kasus Mayat Dalam Toren, Bandar Narkoba yang Kabur dari Kejaran Polisi

Kasus Mayat Dalam Toren, Bandar Narkoba yang Kabur dari Kejaran Polisi

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Toren di Pondok Aren adalah Bandar Narkoba

Polisi: Mayat Dalam Toren di Pondok Aren adalah Bandar Narkoba

Megapolitan
Dua dari Tiga DPO Kasus Vina Dinyatakan Fiktif, Keluarga Minta Polisi Telusuri Lagi

Dua dari Tiga DPO Kasus Vina Dinyatakan Fiktif, Keluarga Minta Polisi Telusuri Lagi

Megapolitan
Peringati Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia, 'We Are Sisters' Edukasi Warga Binaan Lapas Perempuan Jakarta

Peringati Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia, "We Are Sisters" Edukasi Warga Binaan Lapas Perempuan Jakarta

Megapolitan
Tanahnya Dijadikan Akses Jalan, Ketua RT di Bekasi: Saya Izinkan asal Tegur Sapa dan Permisi

Tanahnya Dijadikan Akses Jalan, Ketua RT di Bekasi: Saya Izinkan asal Tegur Sapa dan Permisi

Megapolitan
Keluh Pegawai Swasta di Jakarta Soal Iuran Tapera, Bikin Gaji Makin Menipis...

Keluh Pegawai Swasta di Jakarta Soal Iuran Tapera, Bikin Gaji Makin Menipis...

Megapolitan
Panca Darmansyah Ajukan Eksepsi Atas Dakwaan Jaksa di Kasus Pembunuhan dan KDRT

Panca Darmansyah Ajukan Eksepsi Atas Dakwaan Jaksa di Kasus Pembunuhan dan KDRT

Megapolitan
Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Megapolitan
Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Megapolitan
Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Jaksa: Panca Darmansyah Lakukan KDRT ke Istri karena Cemburu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com