Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2021, 11:39 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua tim kuasa hukum MS, Mehbob, menyebut kliennya mendapat intimidasi untuk meneken surat damai dan tak melanjutkan proses hukum kasus pelecehan seksual yang tengah bergulir.

Surat damai berisi poin yang sangat tidak adil. Salah satunya, MS harus mengakui tidak pernah ada pelecehan seksual di Kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pada 2015 lalu.

"Poinnya yang jelas mereka (terduga pelaku) enggak pernah melakukan (pelecehan seksual) itu. Sangat berat sebelah lah. Seolah perbuatan itu tidak ada," kata Mehbob kepada Kompas.com, Jumat (10/9/2021).

Baca juga: Pengacara Korban Pelecehan: MS Ditelepon Komisioner KPI, Disuruh Teken Surat Damai

Mehbob mengatakan, surat damai itu disodorkan oleh para terduga pelaku dalam pertemuan yang dilakukan di Kantor KPI, Rabu (8/9/2021) lalu.

Ia menyebut, pertemuan itu justru difasilitasi oleh pihak KPI.

Hari itu, tiba-tiba kliennya mendapat telepon dari salah satu komisioner KPI. MS diminta untuk datang ke kantor KPI tanpa didampingi pengacara.

"Ditelpon oleh Komisioner ditunggu di KPI. Tiba-tiba tanpa adanya komisioner disana, mungkin itu sudah skenario mereka, tiba-tiba sudah ada surat perdamaian. Dia disuruh tanda tangan," kata Mehbob.

Baca juga: Kuasa Hukum Korban Kasus Pelecehan Seksual di KPI Bantah Ajukan Damai ke Terduga Pelaku

Komisioner KPI yang menelpon MS tak ada dalam pertemuan itu. Namun disana ada salah satu pejabat KPI yang tergabung dalam tim investigasi internal. Disana juga sudah ada sejumlah terduga pelaku pelecehan seksual terhadap MS.

Namun, MS menolak menandatangani surat perdamaian itu.

"Dia menolak karena sudah mendapat arahan dari kami," kata Mehbob.

Mehbob mengatakan, saat ini kliennya memang sangat kelelahan secara psikis karena terus mendapatkan intimidasi. Namun, ia memastikan tim kuasa hukum terus berupaya meyakinkan MS agar tetap melanjutkan upaya hukum.

Baca juga: Bantah Korban Ingin Damai, Kuasa Hukum Pastikan Kasus Pelecehan KPI Berlanjut

"Dari kami sih kami menganjurkan proses hukum harus terus berjalan. Yang penting jangan seolah olah kalau versi dari lawyer mereka kan ini hanya halusinasi dan bohong. Ini penyidik bisa membuktikan," kata Mehbob.

Dihubungi terpisah, Komisioner KPI Bidang Kelembagaan Irsan Ambia membantah pihaknya mendorong opsi penyelesaian lewat jalur damai.

"Sikap KPI jelas, kasus ini harus diselesaikan lewat jalur hukum dan tidak mendorong opsi penyelesaian lain," kata Irsal.

Ia menyatakan, KPI tidak punya kepentingan untuk melakukan intervensi terkait kasus MS tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Tawuran Geng Tugustres Vs Aliansi12 di Tangerang, Korban Tewas Sempat Dilaporkan Kena Begal

Tawuran Geng Tugustres Vs Aliansi12 di Tangerang, Korban Tewas Sempat Dilaporkan Kena Begal

Megapolitan
Usai Dievaluasi, Heru Budi Pastikan Serius Tangani Kemiskinan di Jakarta

Usai Dievaluasi, Heru Budi Pastikan Serius Tangani Kemiskinan di Jakarta

Megapolitan
Plaza Atrium Senen Dijual dan Berganti Manajemen, Pedagang Onderdil: Semoga Gedung Dirapikan

Plaza Atrium Senen Dijual dan Berganti Manajemen, Pedagang Onderdil: Semoga Gedung Dirapikan

Megapolitan
Polisi Segera Tetapkan Tersangka Kasus Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia

Polisi Segera Tetapkan Tersangka Kasus Pelecehan Finalis Miss Universe Indonesia

Megapolitan
Jasad Satpam Korban Kebakaran Panel Listrik di SMAN 6 Jakarta Langsung Dibawa ke Bogor

Jasad Satpam Korban Kebakaran Panel Listrik di SMAN 6 Jakarta Langsung Dibawa ke Bogor

Megapolitan
Saksi Ceritakan Detik-detik Satpam SMAN 6 Jakarta Pingsan hingga Meninggal Keracunan Asap APAR

Saksi Ceritakan Detik-detik Satpam SMAN 6 Jakarta Pingsan hingga Meninggal Keracunan Asap APAR

Megapolitan
Heru Budi Telusuri Laporan Ijazah Pelajar Sekolah Swasta Ditahan karena Biaya

Heru Budi Telusuri Laporan Ijazah Pelajar Sekolah Swasta Ditahan karena Biaya

Megapolitan
Seorang Anak di Bekasi Didiagnosis Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Seorang Anak di Bekasi Didiagnosis Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Megapolitan
Bocah 12 Tahun di Depok Tewas Usai Kemaluannya Diremas Pria Lansia

Bocah 12 Tahun di Depok Tewas Usai Kemaluannya Diremas Pria Lansia

Megapolitan
Pembacokan Pasutri di Warakas Salah Sasaran, Awalnya Geng 'North Side Warrior' Mau Balas Dendam

Pembacokan Pasutri di Warakas Salah Sasaran, Awalnya Geng "North Side Warrior" Mau Balas Dendam

Megapolitan
Fakta Sementara Kebakaran di SMAN 6 Jaksel: Dari Kronologi, Dugaan Penyebab, hingga Korban Jiwa

Fakta Sementara Kebakaran di SMAN 6 Jaksel: Dari Kronologi, Dugaan Penyebab, hingga Korban Jiwa

Megapolitan
Curhat Saat Didatangi Mendag Zulhas, Pedagang di Pasar Asemka: Aduh, Pak, Sepi Banget…

Curhat Saat Didatangi Mendag Zulhas, Pedagang di Pasar Asemka: Aduh, Pak, Sepi Banget…

Megapolitan
Tawuran Geng 'Tugustres' Vs 'Aliansi12' di Tangerang Tewaskan 1 Orang, 18 Remaja Ditangkap

Tawuran Geng "Tugustres" Vs "Aliansi12" di Tangerang Tewaskan 1 Orang, 18 Remaja Ditangkap

Megapolitan
Mendag Zulhas Sambangi Pasar Asemka, Dengar Curhatan Pedagang Aksesori hingga Kosmetik

Mendag Zulhas Sambangi Pasar Asemka, Dengar Curhatan Pedagang Aksesori hingga Kosmetik

Megapolitan
Bau Menyengat Masih Tercium di Ruang Panel yang Terbakar di SMAN 6 Jakarta

Bau Menyengat Masih Tercium di Ruang Panel yang Terbakar di SMAN 6 Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com