JAKARTA, KOMPAS.com - Warga DKI Jakarta diminta bersiap menghadapi potensi munculnya banjir di wilayah Ibu Kota dalam seminggu ke depan.
Warga diminta bersiap siaga menghadapi banjir karena munculnya beberapa faktor pemicu fenomena cuaca ekstrem seperti Madden Julian Oscilliaton (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kevin.
Deputi Bidang Meteorologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geogisika (BMKG), Guswanto, mengatakan bahwa ketiga fenomena di atas berperan dalam meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
Baca juga: Pengakuan Sopir yang Diperas Petugas Dishub DKI, Uang Dikembalikan lalu Diteror agar Cabut Laporan
Ketiganya akan aktif di wilayah Indonesia dalam seminggu ke depan.
"MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya," kata Guswanto.
Selain itu, suhu muka laut juga terpantau masih hangat, sehingga ini mendukung peningkatan suplai uap air sebagai sumber pembentukan awan-awan hujan.
Berdasarkan kondisi yang ada, maka BMKG mengatakan adanya potensi hujan lebat disertai kilat, petir, dan angin kencang di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk DKI Jakarta.
Baca juga: Tembok Penutup Akses ke Rumah Warga Serua Ciputat Akhirnya Dibongkar Setelah Diketahui Tak Berizin
Hujan lebat tersebut akan terjadi pada periode 14 hingga 20 September 2021.
Fenomena ini berdampak pada timbulnya bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, atau tanah longsor.
DKI Jakarta dan provinsi di sekitarnya, seperti Banten dan Jawa Barat, masuk dalam level siaga banjir dan tanah longsor.