Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Berencana Bedakan Tarif Penumpang Transportasi Umum Berdasarkan Golongan

Kompas.com - 30/09/2021, 21:02 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membedakan tarif penumpang transportasi umum untuk golongan tertentu, seperti pelajar, veteran, pensiunan, hingga guru.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar menjelaskan, sistem yang membedakan tarif itu bernama account bassed ticketing atau tiket yang berbasis pada akun masing-masing orang.

“Jadi setiap orang itu akan punya akun, nanti yang mungkin ya dia di kartu punya akun yang di dalamnya akan ketahuan identitas orang itu seperti apa,” kata William di Forum Jurnalis MRT Jakarta yang digelar virtual, Kamis (30/9/2021).

Baca juga: Resmikan Integrasi Transportasi Jabodetabek, Anies: Bukti Kolaborasi Dikerjakan Serius dan Tuntas

William mengatakan, setiap penumpang akan memiliki akun yang identitasnya tersimpan dalam kartu atau aplikasi JakLingko. Akun tersebut akan berisi identitas dan latar belakang penumpang.

"Nanti setiap orang akan punya akun tiket. Ada identitasnya. Kalau dia veteran atau pensiunan, nanti akan ada harga spesial," kata dia.

“Kemudian misalnya ada orang yang punya penghasilan katakanlah dia datang dari kelas menengah ke atas, itu akan ditetapkan normal price, berapa harganya itu berbeda mungkin dengan anak sekolah yang mungkin akan diberikan special price, kemudian disabilitas,” tambahnya.

Baca juga: Wajah Baru Kawasan Stasiun Tebet: Dulu Kumuh, Sekarang Lebih Nyaman

Dengan menerapkan kebijakan tersebut, lanjut dia, maka subsidi transportasi umum yang diberikan pemerintah bisa lebih tepat sasaran.

"Nah inilah yang akan membuat pengelolaan sistem transportasi lebih tepat sasaran, pemberian subsidi juga lebih tepat sasaran, karena diberikan kepada masyarakat yang benar-benar, dengan itu kami akan melakukan pengelolaan sistem transportasi lebih baik,” tutur William.

Sementara itu, Direktur Utama PT JakLingko Indonesia (JakLingko) Muhamad Kamaluddin mengatakan, besaran tarif tiap golongan penumpang masih terus dibahas.

"Ini masih dibahas oleh Tim Tarif Integrasi JakLingko untuk besaran tarif harian, mingguan, bulanan, dan tarif integrasi lainnya. Nanti akan diumumkan oleh Pemprov DKI dalam bentuk Pergub. JakLingko terus melakukan koordinasi dan men-support," kata Kamal di acara yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com