Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Diklaim Tak Khawatir Penerapan PTM meski 25 Murid SMP Positif Covid-19 di Kota Tangerang

Kompas.com - 04/10/2021, 16:06 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang menyebut, orangtua murid di wilayah itu tidak ada yang khawatir dengan penerapan PTM jenjang SD meski ada 25 murid SMP yang positif Covid-19.

Sebagaimana diketahui, Dinas Kesehatan (Dinkes) menemukan 25 murid, satu guru, dan satu staf tata usaha (TU) yang terpapar Covid-19.

Kabid Pembinaan SD Dindik Kota Tangerang Helmiati mengeklaim, orangtua murid SD tidak ada yang khawatir akan PTM lantaran telah diinformasikan soal temuan kasus Covid-19 di SMP itu.

Baca juga: PTM Terbatas untuk SD di Kota Tangerang Akan Digelar Usai Ada Evaluasi PTM buat SMP

Pihaknya menenangkan para orangtua murid SD dengan cara memberi informasi bahwa 25 murid SMP itu terpapar Covid-19 dari luar sekolah.

"Sejauh ini orangtua karena kita sampaikan informasinya dengan benar kan yang terpapar juga bukan dari klaster (Covid-19) SMP," ucap Helmiati pada awak media, Senin (4/10/2021).

"Karena satu sekolah (yang positif Covid-19) satu orang, jadi itu bukan klaster sekolah, tapi dari luar," sambung dia.

Dia mengatakan, penanganan Dindik Kota Tangerang usai ditemukan kasus Covid-19 di SMP juga tergolong cepat.

Oleh karena itu, menurut Helmiati, orangtua murid tidak khawatir dengan penerapan PTM di SD nantinya.

Baca juga: Pemkot Tangerang Diminta Terbuka Data Siswa yang Terpapar Covid-19 agar Tak Saling Curiga

"Kita juga cepat penanganannya, jadi Insya Allah orangtua paham," sebutnya.

Helmiati menyebut, pihaknya tidak menyiapkan langkah khusus untuk penerapan PTM jenjang SD usai penemuan murid SMP yang positif Covid-19.

Pasalnya, jika berkaca dari protokol kesehatan di SMP, penerapan protokol tersebut tergolong ketat.

"Dari awal juga kita sudah ketat, kalau kita enggak ketat, mungkin yang terpapar lebih banyak. Kita bisa lihat walaupun ada yang kena, itu 1-2 (murid) dari satu sekolah. Artinya kita memang tak bisa mengontrol kegiatan anak di luar sekolah," urai dia.

Sebelumnya, total 25 murid, satu guru, dan sati staf tata usaha (TU) yang positif Covid-19.

Mereka positif Covid-19 berdasar hasil tes PCR yang dilakukan Dinkes Kota Tangerang di 15 SMP negeri dan swasta.

Dinkes Kota Tangerang menduga ke-27 orang itu tertular di kediaman masing-masing.

Karena tergolong sebagai OTG, mereka menjalani isolasi mandiri.

Kemudian, pada Jumat (1/10/2021), setidaknya ada dua murid dan dua guru di SMPN 2 Tangerang yang juga terpapar Covid-19.

Namun, tim Kompas.com belum mendapatkan informasi resmi dari Dinkes soal dua murid dan dua guru SMPN 2 Tangerang itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com