Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pos Bloc Jakarta, Ruang Kekinian Lengkap dengan Wisata Kuliner dan Produk Kreatif

Kompas.com - 11/10/2021, 12:04 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thorir meresmikan Pos Bloc Jakarta di kawasan Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Minggu (10/10/2021) malam.

Pos Bloc Jakarta merupakan ruang kreatif publik yang menyediakan sejumlah usaha kecil dan menengah (UKM); dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti kuliner dan produk kreatif.

“PT Pos Indonesia harus berubah, jangan hanya menjadi bagian dari masa lalu. Transformasi PT Pos Indonesia harus selalu didorong. Saat ini sudah era digital dan era Milenial, bukan kolonial,” kata Erick saat berbicara di peresmian Pos Bloc Jakarta.

Baca juga: Pendiri M Bloc, Handoko Hendroyono, Manfaatkan Pandemi Covid-19 sebagai Peluang

Erick menyebutkan, disrupsi di Indonesia terjadi karena dua hal, yaitu digital dan anak muda. Ia mendorong PT Pos Indonesia untuk bertransformasi dengan generasi muda dan perubahan yang terjadi di Indonesia, baik secara digital ataupun properti.

“Saya melihat perubahan first wave, sementara second wave digital, PT Pos sudah menyiapkan di Pos Bloc... Second wave is coming. Kita akan berhadapan dengan yang namanya edutech, mediatech. Saya melihat Pos Bloc tidak hanya menyiapkan creative center, tapi saya juga mendengar ada media center di mana para YouTuber bisa datang untuk membuat konten, podcaster bisa merekam voice di sana. Alhamdullilah, PT Pos siap,” jelas Erick.

Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, layanan Pos Indonesia telah berusia 275 tahun.

Baca juga: Pos Indonesia Buka Lowongan Kerja Lulusan SMA, Cek di Sini

Pihaknya menyadari pengalaman tak cukup dalam menghadapi tantangan kompetisi generasi 4.0 yang demikian cepat, penuh ketidakpastian, dan kompleks.

“Kami harus lebih adaptif terhadap perubahan dan mengembangkan kolaborasi sehingga Pos Indonesia menjadi top of mind dalam memberikan layanan di dalam kehidupan. Salah satu ikhtiar itu kami wujudkan dalam bentuk creative hub yang diberi nama Pos Bloc,” ujar Faizal.

CEO Pos Bloc Jakarta Jimmy Saputro menyambut gembira sekaligus merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan PT Pos Indonesia.

Kolaborasi dilakukan untuk mengalihfungsikan serta mengelola aset negara yang sangat bersejarah ini menjadi ruang kreatif publik yang berjiwa kekinian namun tidak menanggalkan identitas awalnya.

“Semoga Pos Bloc Jakarta dapat menjadi game changer untuk menghidupkan kembali dinamika kreatif di sekitar kawasan Pasar Baru serta berdampak bagus bagi lingkungan di sekitarnya,” kata Jimmy.

Erick menyempatkan berkeliling ke tenant-tenant di Pos Bloc Jakarta.

Peresmian Pos Bloc Jakarta ditandai dengan suara sirine dan Lighting Show di bagian luar bangunan Pos Bloc.

Erick juga menyempatkan berbincang dengan barista dan mencoba menyeduh kopi dengan teknik cold brew.

Pos Bloc Jakarta memanfaatkan aset bekas Gedung Kantor Pos era Hindia Belanda seluas 7.000 meter persegi milik PT Pos Indonesia (Persero).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com