JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kemampuan daya tampung sungai di Ibu Kota mampu menampung air hingga 2.300 meter kubik per detik.
Namun, untuk Kali Ciliwung hanya mampu menampung 600 meter kubik per detik.
"Jadi ketika volume dan debit air yang datang dari pegunungan pernah mencapai 3.300, artinya jauh lebih tinggi daripada kemampuan daya tampung sungai kita. Maka kanan kiri sungai akan mengalami genangan," kata Anies di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara, Minggu (14/11/2021).
Baca juga: Anies: Jakarta Akan Tergenang jika Curah Hujan di Atas 100 Milimeter Per Hari
Anies menyebutkan, Jakarta menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang dilewati 13 sungai.
"Jadi kita akan menghadapi tiga front ini. Bila volume air yang masuk ke Jakarta melampaui kapasitas sungai kita, maka terjadi luberan ke kanan kiri sungai," ucap Anies.
Front pertama yang dimaksud adalah kawasan pesisir pantai di utara Jakarta.
"Pesisir pantai ketika permukaan air laut meningkat,maka ada kawasan-kawasan di Jakarta yang berpotensi mengalami rob. Ini front pertama yang harus diantisipasi," kata Anies.
Baca juga: Kilas Balik Janji Anies Air Masuk ke Tanah Melalui Sumur Resapan
Front kedua adalah hujan ekstrem lokal yang berkaitan dengan daya tampung sistem drainase di Ibu Kota.
Anies menyebutkan, banjir akan menggenangi wilayah Ibu Kota jika curah hujan 100 milimeter per hari.
Front ketiga adalah air kiriman dari pegunungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.