Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Kota Tua, Sejumlah Kawasan Ini Diwacanakan Jadi Zona Rendah Emisi

Kompas.com - 17/11/2021, 15:17 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemprov DKI Jakarta disebut telah memetakan sejumlah kawasan yang akan menjadi zona rendah emisi low emission zone (LEZ).

Sebagai informasi, saat ini baru satu zona rendah emisi yang diberlakukan di Ibu Kota, yakni di kawasan Kota Tua, sebagai pilot project.

“Salah satunya adalah, mungkin dalam jangka waktu dekat ya, itu di kawasan Jalan Blora. Di samping itu ada beberapa kawasan seperti di Kemang, Danau Sunter,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas DKI Jakarta, Rudy Saptari, dalam diskusi daring yang digelar oleh Remotivi, Rabu (17/11/2021).

Rudy menjelaskan, kriteria utama kawasan yang mungkin diberlakukan zona rendah emisi merupakan kawasan-kawasan berorientasi transit-oriented development (TOD).

Baca juga: Jalan Blora depan Stasiun Sudirman Dicanangkan Jadi Zona Rendah Emisi

Ia juga bicara soal peluang kerja sama dengan PT MRT Jakarta yang saat ini juga mendesain beberapa kawasan berorientasi transit.

Dikutip dari situs resmi PT MRT Jakarta, ada sejumlah kawasan berorientasi transit yang dicanangkan di sekitar stasiun.

Sebagai contoh, ada TOD Dukuh Atas dan Lebak Bulus. Selain itu, ada rencana pengembangan TOD Blok M, Fatmawati, Cipete, hingga Senayan.

Namun, Rudy berujar bahwa belum ada kajian komprehensif terkait rencana penerapan zona rendah emisi selain di Jalan Blora.

Pasalnya, di zona rendah emisi, hanya kendaraan ramah lingkungan dan pedestrian yang diperbolehkan melintas.

Di Jalan Blora, Pemprov DKI Jakarta berencana membuatnya sebagai kawasan khusus pejalan kaki dan kendaraan ramah lingkungan.

Baca juga: Kebijakan Uji Emisi, Persatuan Bengkel Nilai Pemprov DKI Curiga kepada Masyarakat

Integrasi antara kereta rel listrik (KRL), MRT, hingga LRT Jabodebek juga akan dikerjakan di sana, selain pembangunan jembatan penyeberangan multiguna (JPM).

“Tentunya kita melihat bagaimana parameter apa saja yang menentukan suatu kawasan tersebut menjadi area LEZ. Tapi untuk diaplikasikan ke tempat lain itu sangat memungkinkan,” ujar Rudy.

“Apabila kita melarang kendaraan melintas di kawasan tersebut, tentunya kita harus memikirkan bagaimana agar kegiatan yang ada dilalui itu masih bisa beraktivitas, sehingga kita perlu siapkan untuk alternatif atau tempat parkirnya. Lalu ada daerah-daerah yang memang perlu adanya penanganan karena adanya kemacetan, itu pertimbangan kami untuk menentukan,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com