Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain ke PAUD Anyelir, Pak RW Juga Minta Uang Sewa ke Para Pedagang

Kompas.com - 19/11/2021, 15:01 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - MAK, Ketua RW 04, Pedurenan, Karang Tengah, Kota Tangerang, tak hanya meminta duit iuran uang sewa gedung kepada pihak PAUD Anyelir.

Dia juga meminta duit iuran uang sewa lahan ke sejumlah pedagang di wilayah tersebut. Dalihnya, para pedagang itu menggunakan fasilitas umum (fasum).

"Dari cerita pemanfaatan fasum. Yang di depan (area RW04, Pedurenan), digunakan untuk pecel lele. Kemudian, yang di tengah (area RW 04, Pedurenan), kita gunakan untuk sewa pedagang mie di malam hari," ungkap MAK saat ditemui usai musyawarah penyelesaian masalah penyegelan PAUD Anyelir yang digelar di kantor Kelurahan Pedurenan, Jumat (19/11/2021).

Baca juga: Ketua RW Sangkal Segel PAUD Anyelir di Kota Tangerang

Dia berujar, duit iuran itu diminta untuk uang sewa tempat karena pedagang berjualan di fasum.

Selain untuk uang sewa tempat, iuran itu juga untuk uang keamanan dan kebersihan.

"Itu memang uang sewa tempat, sewa fasum, kan mereka dagang di situ dan mereka mau," ucap MAK.

"Untuk itu, kebersihan, keamanan. Memang diminta, memang setor sendiri ke kas RW," sambungnya.

Setidaknya ada dua pedagang yang dimintai duit olehnya, yakni pedagang pecel lele dan pedagang mie.

Dia menyebut, besaran duit yang diminta bervariasi.

"Semua pedagang yang pakai fasum kita mau tarik. Per bulan variasi (iuran pedagang)," ujar MAK.

Baca juga: Minta Duit Iuran Gedung ke PAUD Anyelir, Ketua RW: Itu Bercandaan Saja

Dia menyebut, iuran paling besar diminta terhadap pedagang pecel lele, yakni sebesar Rp 500.000.

"Rp 500.000, (diminta kepada) pedagang pecel lele," akuinya.

MAK menyatakan, permintaan soal iuran itu merupakan inisiatif sendiri. Dia tak mendapat arahan dari siapa pun.

"Enggak ada (arahan). Semua RW juga begitu," sebut dia.

Adapun saat MAK meminta duit iuran kepada pihak PAUD Anyelir, pihak sekolahan menolak untuk membayar. Dampaknya, MAK menyegel paksa sekolah itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com