Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Obyek TMII Masih Tunggak Pajak, Pengelola: Tak Ada Kaitan dengan Kami

Kompas.com - 25/11/2021, 13:27 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII), PT Taman Wisata Candi (TWC) menegaskan, pihaknya tidak memiliki urusan terkait empat obyek di TMII yang masih menunggak pajak.

"Tidak ada (kaitan dengan kepengelolaan sekarang). Pajak mah urusannya institusinya masing-masing. Kalau pengelola lama ada kewajiban pajak, ya urusan mereka dengan institusi pajak," kata Direktur Utama PT TWC Edy Setijono kepada wartawan, Kamis (25/11/2021).

Pengelola lama yang disebut Edy adalah Yayasan Harapan Kita milik keluarga Soeharto.

Edy menambahkan, untuk ke depan, pihaknya mendorong siapa pun yang terlibat dengan TMII harus taat dengan aturan pemerintah, salah satunya pajak.

Baca juga: Empat Obyek TMII Tunggak Pajak, Totalnya Rp 2 Miliar

"Kami akan atur pengelolaan TMII ke depan, GCG (Good Corporate Governance) yang baik, karena itulah awal. Bisnis yang dibangun dengan GCG yang bagus itu akan bagus juga ke depan. Namun kalau bisnis tidak transparan, ke depan tidak bagus, termasuk terkait pajak," kata Edy.

Empat obyek TMII menunggak pajak sejak 2020, yakni Gedung Sasono, Taman Burung, Wahana Dunia Air Tawar, dan Teater Imax Keongmas TMII. 

Total nilai tunggakan sebesar Rp 2.175.752.380.

Stiker penunggak pajak bumi dan bangunan perkotaan pedesaan (PBB P2) terhadap empat obyek itu rencananya dipasang pada Senin (15/11/2021). Namun, hal itu ditangguhkan.

Kasuban Pajak Daerah Jakarta Timur Johari mengatakan, penangguhan itu karena pihak Sekretariat Negara selaku pengelola TMII akan berkoordinasi terlebih dulu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Penangguhan ini belum diketahui batas waktunya karena UP3D Kecamatan Cipayung akan berkoordinasi dengan Setneg RI," kata Johari.

Baca juga: Anak Boleh Masuk Tempat Wisata di Jakarta, Jumlah Pengunjung TMII Meningkat

Johari menambahkan, pemasangan stiker ini sudah sesuai aturan karena pihaknya sebelumnya sudah memberikan surat teguran dan peringatan kepada pihak TMII.

Direktur Eksekutif TMII I Gusti Putu Ngurah Sadana mengatakan, pihaknya meminta penangguhan waktu pemasangan plang penunggak pajak karena harus berkoordinasi dulu dengan pihak Setneg.

Sebab, pengelolaan TMII sejak 1 Juli 2021 diambil alih Setneg dari sebelumnya dikelola Yayasan Harapan Kita.

"Kami sampaikan ke Setneg supaya tahu. Kami baru mengelola TMII, jadi belum tahu persis berapa total semua tunggakan pajaknya dari tahun 2020. Seharusnya ini sudah selesai dari tahun lalu," ujar Putu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com