Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASN di Tangsel Dilarang Ambil Cuti Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2022

Kompas.com - 25/11/2021, 21:05 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Aparatur sipil negara (ASN) di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan tidak boleh mengambil cuti saat Natal dan Tahun Baru 2022.

Hal tersebut ditegaskan oleh Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.

"Sudah saya larang (ASN ambil cuti)," kata Benyamin dalam rekaman suara, Kamis (25/11/2021).

Dia menyebut, Pemkot Tangsel sudah membuat surat edaran resmi soal ASN dilarang mengambil cuti saat Natal dan Tahun Baru 2022.

Benyamin menegaskan, jika ASN di Tangsel sengaja mengambil cuti pada momen akhir tahun nanti, pihaknya bakal langsung memberikan sanksi kepada yang bersangkutan.

Baca juga: Larang Hotel di Tangsel Gelar Pesta Tahun Baru, Wali Kota: Sanksi sampai Izin Dicabut

"Kalau ada (ASN ambil cuti), saya bilang 'cek kenapa dia cuti'. Kalau umpamanya kesengajaan, kenakan sanksi administrasi kepegawaian," urainya.

Dalam kesempatan itu, Benyamin menyinggung soal opsi lain dari bentuk pembatasan mobilitas warga di Tangsel.

Adapun opsi lainnya adalah pendirian pos penyekatan antara wilayah tersebut dan kota lainnya.

Namun, hingga saat ini, pihak kepolisian masih mengkaji opsi tersebut.

"Dari Polres sedang melakukan kajian, perlu enggak dilakukan penyekatan-penyekatan," ujarnya.

"Karena intinya kita ingin membatasi mobilitas warga. Keramaian kita hindari betul," sambung Benyamin.

Baca juga: Selama Sekolah Tatap Muka di Tangsel, 86 Orang Positif Covid-19

Benyamin sebelumnya menguraikan sejumlah bentuk pembatasan mobilitas warga di Tangsel saat Natal dan Tahun Baru 2022.

Salah satu di antaranya adalah pengelola hotel dilarang menggelar pesta Tahun Baru 2022.

Jika pengelola hotel melanggar, Pemkot Tangsel bakal memberikan sanksi berupa peringatan lisan hingga pencabutan izin operasi.

Bentuk pembatasan mobilitas warga di Tangsel lainnya, yakni pengetatan di tempat pariwisata, tempat hiburan, mal, restoran, dan tempat yang menimbulkan kerumunan warga lainnya.

Benyamin berujar bahwa pengetatan yang akan dilakukan adalah pembatasan kapasitas pengunjung di mal, restoran, dan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com