JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, mulai memanfaatkan minyak goreng bekas pakai atau minyak jelantah untuk mendapatkan uang.
Melalui bank minyak jelantah yang dikelola Pokja III Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kelurahan Joglo dan PKK RW, warga bisa menyetorkan minyak jelantah setiap pekannya.
"Warga menyetor minyak jelantah ke PKK RW, lalu dari RW, setiap hari Jumat menyetor ke kelurahan," jelas Wakil Ketua Pokja III PKK Kelurahan Joglo Renawati saat dikonfirmasi, Selasa (30/11/2021).
Baca juga: Isi Inmendagri, PPKM Level 2 di Jakarta sampai 13 Desember
Menurut Renawati, dari setiap liter minyak jelantah yang disetorkan, warga berhak mendapatkan uang sebesar Rp 3.300. Warga boleh langsung mencairkan uang tersebut ataupun menabungnya.
"Per liternya kami hargai Rp 3.300. Mereka ada yang diambil langsung dan ada yang ditabung," kata Renawati.
Dalam seminggu, Renawati menyebutkan, pihaknya bisa mengumpulkan kurang lebih 47 liter minyak jelantah.
Jumlah tersebut merupakan kumpulan minyak jelantah yang disetorkan warga dari lima wilayah RW di Joglo, yakni RW 001, RW 002, RW 003, RW 006, dan RW 008.
Baca juga: Wagub DKI Ungkap Pengusaha Tak Masalah UMP Jakarta 2022 Naik sampai 5 Persen
Ia mengatakan, aktivitas menabung minyak jelantah oleh warga kelima RW tersebut sudah berlangsung selama enam bulan terakhir.
Adapun minyak jelantah yang disetorkan warga kemudian disetorkan ke lembaga nonprofit untuk diolah menjadi energi ramah lingkungan.
"Kami kemudian menyetorkan ke Rumah Kutub. Selama ini sudah kerja sama dengan mereka. Jadi, Rumah Kutub ambil minyak jelantah sebulan sekali ke sini," pungkas dia.
Rumah Sosial Kutub merupakan lembaga nonprofit yang bergerak dalam bidang zakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf.
Rumah Sosial Kutub di Jakarta saat ini tengah mengumpulkan limbah minyak jelantah dari masyarakat untuk didaur ulang menjadi biodiesel 100 persen (B100).
Baca juga: Reuni 212 Batal di Jakarta, Wagub DKI: Keputusan yang Sangat Bijak
Lebih jauh, Renawati mengatakan, pihaknya belum berencana untuk mengolah sendiri limbah minyak jelantah tersebut.
Namun demikian, ia mengakui sudah ada sejumlah pelatihan untuk mengolah minyak jelantah menjadi sabun dari Pemerintah Kota Jakarta Barat.
"Kami dari PKK kelurahan sudah ada pelatihan dari tingkat kota, tapi untuk rencana ke warga masih belum, itu baru rencana," kata dia.
Pihaknya berencana akan merealisasikan rencana pelatihan tersebut pada tahun depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.