JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa menuntut kenaikan UMP yang digelar oleh buruh di sekitar Monas dan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (8/12/2021), mulai ricuh.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, pukul 12.30 WIB, semula aksi unjuk rasa itu berlangsung damai. Sejumlah aliansi buruh yang hadir berbaris dan duduk rapi.
Mereka menyerukan tuntutan yang dikomandoi oleh orator dari atas mobil pikap yang hadir di tengah massa aksi.
Namun, tak lama kemudian, demo berujung memanas. Massa aksi berteriak dan menarik kawat berduri yang sebelumnya dibentangkan polisi di tengah jalan.
Baca juga: Terobos Penutup Jalan Medan Merdeka Barat, Massa Buruh Berupaya Dekati Gedung MK
Polisi yang melihat kondisi itu pun mengingatkan massa melalui pengeras suara. Massa diminta untuk tetap tenang.
"Tujuan kita baik, tolong jangan dirusak. Kita minta untuk korlap untuk mengingatkan teman-temannya," kata polisi melalui pengeras suara di atas mobil.
Polisi juga meminta kepada massa aksi untuk tidak terprovokasi hingga memicu kericuhan.
"Tolong bapak-bapak tahan. Jangan terprovokasi. Mobil komando massa tolong diarahkan rekan-rekannya," kata polisi.
"Sudah, harus tenang. Api boleh panas, tapi kepala tetap dingin. Korlap kami minta anggotanya diingatkan. Korlap bertanggung jawab," sambungnya.
Baca juga: Demo Buruh di Balai Kota DKI dan Istana, Polisi Tutup Sejumlah Jalan
Diketahui, sebanyak 10.000 buruh disebut menggelar aksi unjuk rasa di tiga tempat, yakni Istana Kepresidenan, Mahkamah Konstitusi, dan Balai Kota DKI Jakarta, hari ini.
Dalam aksi tersebut, para buruh menuntut kenaikan UMP DKI Jakarta tahun 2022 sekaligus mempertanyakan amar keputusan yang dibacakan para Hakim Konstitusi terkait Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
"Setelah itu, aksi akan bergeser ke Balai Kota atau Kantor Gubernur DKI Jakarta. Hanya satu yang kami minta kepada Bapak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yaitu menagih janjinya yang secara terbuka sudah disampaikan bahwa UMP DKI akan ditinjau ulang. Selain memperhatikan asas-asas hukum, beliau juga menyampaikan asas keadilan," kata Ketua KSPI yang juga Ketua Partai Buruh Said Iqbal dalam konferensi pers virtualnya, Selasa (7/12/2021).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.