Hal itu dikonfirmasi Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel Artileri Pertahanan Udara (Arh) Herwin BS.
"Ditemukan adanya dugaan tindakan nonprosedural oleh oknum anggota pengamanan Bandara Soetta (TNI) berinisial FS, yang telah mengatur agar selebgram Rachel Vennya dapat menghindari prosedur pelaksanaan karantina yang harus dilalui setelah melakukan perjalanan dari luar negeri," kata Herwin.
Baca juga: Dua Anggota TNI AU Diduga Bantu Rachel Vennya Kabur dari Wisma Atlet Diperiksa Polisi Militer
Herwin juga menjawab soal kabar Rachel sempat karantina tiga hari di Wisma Atlet sebelum kabur.
Herwin menyatakan, Rachel yang pergi ke AS untuk kepentingan bisnis dan liburan harusnya tak berhak menjalani karantina gratis di Wisma Atlet Pademangan.
Rachel harusnya menjalani karantina di hotel berbayar.
Beberapa saat setelahnya, satu lagi anggota TNI juga diduga membantu Rachel saat kabur dari karantina kesehatan, yakni IG.
Berbeda dengan FS, IG merupakan anggota yang bertugas di Wisa Atlet Pademangan.
Jalani pemeriksaan polisi
Rachel memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya berkait kabur dari karantina kesehatan, 21 Oktober 2021.
Saat itu merupakan pertama kalinya dia diperiksa oleh polisi soal kasus kekarantinaan kesehatan.
Ke Polda Metro Jaya, Rachel datang bersama pacarnya, Salim Nauderer, dan manajernya yang bernama Maulida Khairunnia.
Setelah beberapa jam diperiksa polisi, Rachel mewakili Salim dan Maulida menyampaikan permohonan maaf.
"Saya, Maulida, dan Salim menyampaikan minta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat atas kesalahan dan kekhilafan kami, dan sudah meresahkan masyarakat," kata Rachel kepada awak media, 21 Oktober 2021.
Pengacara Rachel, Indra Raharja, mengatakan bahwa kliennya dicecar 35 pertanyaan oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Ditetapkan sebagai tersangka