Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Haji Lulung Dibawa ke Rumah Duka di Rawa Belong dan Akan Dimakamkan di TPU Karet Bivak

Kompas.com - 14/12/2021, 12:30 WIB
Singgih Wiryono,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah politikus senior Abraham Lunggana alias Haji Lulung akan dibawa ke rumah duka di kawasan Rawa Belong, Jakarta Barat.

Hal tersebut dijelaskan oleh Pengurus Badan Musyawarah (Bamus) Betawi sekaligus anggota DPRD DKI Jakarta Riano Ahmad.

Jenazah Haji Lulung hingga pukul 12.00 WIB masih berada di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta Barat.

"Haji lulung saat ini masih di RS Harapan Kita, setelah itu akan dibawa ke rumah duka untuk kita doakan bersama," kata Riano dalam pesan singkat, Selasa (14/12/2021).

Baca juga: Haji Lulung Meninggal Dunia, Kerabat dan Pejabat Datangi Rumah Duka

Sorenya, kata Riano, jenazah Haji Lulung akan diantarkan ke Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak.

"Sore jenazah akan dimakamkan ke Karet Bivak," tutur dia.

Haji Lulung dirawat karena penyakit jantung

Sebelum meninggal, Lulung mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Jantung Harapan Kita akibat sakit jantung yang dideritanya.

Lulung dirawat di RS Harapan Kita terhitung sejak 24 November lalu karena mengalami serangan jantung.

Pihak RS menyebut bahwa Lulung mulanya datang ke rumah sakit dalam keadaan sadar.

Baca juga: Asul Usul Panggilan Haji Lulung untuk Abraham Lunggana yang Memiliki Jiwa Penolong

"Kondisinya memang datang dengan keluhan tidak nyaman, sesak di dada, karena ya serangan jantung," kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RS Harapan Kita, Isman Firdaus, ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (3/12/2021). 

Setelah dirawat di RS, kondisi kesehatan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP DKI Jakarta itu terus mengalami penurunan.

Lulung bahkan sempat mengalami serangan jantung berulang pada 2 Desember lalu. 

"Hasil serangan jantung berulang, beliau masih belum stabil," tambah Isman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Was-was Mencengkram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com