Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didesak Minta Maaf oleh Keluarga Eks Dirut Transjakarta, Politisi Gerindra: Saya Tak Serang Pribadi dan Sebar Video Tari Perut

Kompas.com - 16/12/2021, 18:15 WIB
Nursita Sari

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Adi Kurnia Setiadi buka suara soal desakan permintaan maaf dari keluarga eks Direktur Utama PT Transjakarta almarhum Sardjono Jhony Tjitrokusumo.

Adi mengatakan tak pernah menyudutkan pihak mana pun ketika membicarakan soal video direksi PT Transjakarta menonton tari perut di dalam rapat Komisi B beberapa waktu lalu.

Menurut Adi, dia hanya menyampaikan laporan dari masyarakat.

"Itu menurut saya, saya sebagai muslim bukan tidak legawa, tapi perlu diketahui, di dalam saya sampaikan temuan saya atas laporan masyarakat," kata Adi dikutip Tribun Jakarta, Kamis (16/12/2021).

"Tentang jajaran direksi itu di forum resmi saya sampaikan, dan di situ saya tidak pernah menyebutkan nama, tidak pernah sebutkan nama seseorang," tambahnya.

Baca juga: Merasa Difitnah, Keluarga Eks Dirut Transjakarta Desak Politikus Gerindra Minta Maaf

Politisi Partai Gerindra itu menyampaikan, sebagai wakil rakyat, ia memiliki hak untuk menyampaikan laporan masyarakat, termasuk soal video tersebut dalam rapat resmi.

Selain itu, kata Adi, dia tak pernah menyerang secara pribadi kala menyebutkan persoalan video tersebut dalam rapat.

"Saya sebagai wakil rakyat punya hak imun saya sampaikan laporan masyarakat itu di rapat resmi. Saya juga tidak pernah menyebarkan video itu walaupun faktanya ada," kata Adi.

"Intinya yang perlu digaris bawahi, saya tidak menyerang pribadi, apalagi orang yang sudah almarhum. Saya tidak pernah sebut nama dan saya demi Allah tidak ada sebar video," imbuh dia.

Baca juga: Keluarga Eks Dirut Transjakarta Jelaskan Duduk Perkara soal Video Tari Perut

Adi pun menyatakan bahwa desakan permohonan maaf dari keluarga Jhony salah alamat.

"Saya mau tegaskan kalau kemarin ada permyataan atau rilis dari keluarga almarhum, itu menurut saya salah alamat. Salah alamatnya saya kan enggak serang pribadi orang. Faktanya empat direksi itu kan masih hidup, itu ruang rapat kan terbuka untuk umum, visual dan audio direkam," jelasnya.

Sebagai informasi, pihak keluarga besar almarhum Sardjono Jhony Tjitrokusumo mendesak Adi Kurnia meminta maaf karena dinilai melakukan fitnah.

Fitnah yang dimaksud keluarga Sardjono yakni menyebarkan video acara makan malam Sardjono Jhony dan jajaran PT Transjakarta di restoran gaya Turki dengan narasi yang berbeda dengan kondisi saat video diambil.

 

"Kami menyimpulkan bahwa yang bersangkutan bertujuan untuk menyudutkan, mendiskreditkan, bahkan memfitnah dan mencemarkan nama baik keluarga besar kami," kata juru bicara keluarga almarhum Jhony, Tjahyadi, Selasa (14/12/2021).

Baca juga: Soal Direksi Transjakarta Tonton Tari Perut, Serikat Pekerja: Itu Pertemuan dengan Kami, Tak Berkaitan dengan Kecelakaan Bus

Tjahyadi menjelaskan, makan malam Jhony bersama jajaran direksi PT Transjakarta dengan latar tarian perut itu terjadi dua tahun lalu di Turki Restoran, Kemang, Jakarta Selatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com