Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Difitnah, Keluarga Eks Dirut Transjakarta Desak Politikus Gerindra Minta Maaf

Kompas.com - 15/12/2021, 07:39 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga mantan Direktur Utama Transjakarta almarhum Sardjono Jhony Tjitrokusumo mendesak agar politikus Gerindra yang juga anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Adi Kurnia meminta maaf karena dinilai melakukan fitnah.

Karena telah menyebarkan video acara makan malam Sardjono Jhony di restoran gaya Turki dengan narasi yang berbeda dengan kondisi saat video diambil.

"Maka kami menyimpulkan pula bahwa yang bersangkutan juga bertujuan untuk menyudutkan, mendiskreditkan, bahkan memfitnah dan mencemarkan nama baik keluarga besar kami," kata juru bicara keluarga almarhum Jhony yaitu Tjahyadi, Selasa (14/12/2021), menguitp Tribunnews.

Baca juga: Soal Direksi Transjakarta Tonton Tari Perut, Serikat Pekerja: Itu Pertemuan dengan Kami, Tak Berkaitan dengan Kecelakaan Bus

Pihak keluarga Jhony menuntut agar Adi Kurnia dan orang yang membuat video bisa meminta maaf untuk membersihkan nama baik almarhum Jhony.

Karena menurut Tjahyadi, berita yang beredar tentang video sudah melukai dan berdampak langsung pada psikologi keluarga almarhum Jhony.

"Sekiranya hal tersebut (permintaan maaf) tidak dilakukan maka kami akan mengambil langkah hukum dan langkah-langkah lainnya yang kami anggap perlu," tutur Tjahyadi.

Baca juga: Tolak Komentar, Begini Sikap Dirut Transjakarta Ketika Ditanya Soal Video Direksi Tonton Tari Perut

Pihak keluarga menyediakan waktu 2x24 jam untuk setiap orang yang terlibat dalam penyebaran informasi terkait acara makan malam dengan latar tarian perut atau belly dance itu.

"Dalam waktu 2x24 jam saya minta secara gentelman dan khususnya buat pak Adi Kurnia tolong Anda datang langsung ke kontrakannya almarhum," tutur dia.

Tjahyadi menjelaskan, video makan malam Jhony bersama jajaran Direksi Transjakarta dengan latar tarian perut itu terjadi dua tahun lalu.

Dia membenarkan adanya latar tarian perut karena makan malam bertempat di Turki Restoran, Kemang Jakarta Selatan.

Makan malam tersebut merupakan rapat kerja direksi dengan pejabat terkait di lingkungan PT Transjakarta dan perwakilan pengurus serikat pekerja.

Belly dance disebut langsung suguhan oleh pengelola restoran dan tidak ada hubungannya dengan rapat kerja Transjakarta.

"Sehingga sangat tidak layak dan patut jika hal tersebut diberitakan seolah-olah ditonton oleh peserta rapat," kata Tjahyadi.

Sebelumnya, dalam rapat kerja Komisi B bersama jajaran direksi PT Transjakarta, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Adi Kurnia menyebut jajaran direksi Transjakarta menonton tarian perut dan stripis sambil bicara tentang perkembangan transportasi.

"Jalan-jalan direksi lengkap, bapak pergi ke kafe bapak (menonton) belly dance (tari perut) stripis ngobrol-ngobrol tentang perkembangan transportasi," kata Adi di depan jajaran direksi Transjakarta, Senin (6/12/2021).

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Merasa Difitnah Soal Rapat Tari Perut, Keluarga Sardjono Jhony Desak Politikus Gerindra Minta Maaf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com