Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juru Parkir Alfamidi yang Caci Maki Perempuan karena Uang Koin Minta Maaf

Kompas.com - 17/12/2021, 07:12 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - HS (66) Juru parkir di Alfamidi Serdang, Kemayoran, yang mencaci maki dan nyaris memukul perempuan karena perkara uang koin, telah meminta maaf dan mengakui kesalahannya. 

Mentari Dwi yang menjadi korban menyebut ia dan pelaku sudah sepakat untuk berdamai.

"Ia sudah damai. Bikin surat pernyataan," kata Mentari saat dihubungi, Jumat (17/12/2021) pagi.

Perdamaian kedua pihak itu difasilitasi oleh Polsek Kemayoran. Dalam surat pernyataan damai yang ditandatangani kedua pihak diatas materai, HS juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi, baik kepada Mentari atau pun konsumen lain.

Dengan perjanjian damai ini, Mentari pun sepakat mencabut laporan dan HS pun dilepas oleh polisi.

Adapun peristiwa kekerasan yang dilakukan HS itu terjadi saat di minimarket Alfamidi, Jalan Serdang Raya, No 7 RT 09, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (15/12/2021).

"Saya di caci maki dengan kata - kata kasar dengan menyebut alat kelamin pria, terus dia nyaris mau pukul dan narik motor saya," kata Mentari saat dihubungi, Kamis kemarin.

Mentari menjelaskan, kejadian berawal saat dirinya bersama suami datang ke Alfamidi. Setelah selesai belanja, ia hendak pulang dan memberikan uang parkir kepada juru parkir.

"Uang kembalian dari Alfamidi saya kasih ke tukang parkir. Terus dia nolak katanya uang Rp 2000 yang saya kasih dalam pecahan Rp 200 sebanyak 10 keping tidak laku," kata Mentari.

Mendapat penolakan tersebut, Mentari kemudian memanggil salah satu petugas Alfamidi. Petugas itu membantu menjelaskan kepada tukang parkir tersebut bahwa uang itu laku. Namun jukir tersebut tetap ngotot tidak mau menerima.

"Karena tetap nolak, ya akhirnya ditukar dengan uang kertas Rp 2000. Tapi habis itu saya tetap dimaki dengan bahasa kasar, dia nyaris mukul dan berusaha narik motor," ujar karyawan swasta ini.

Usai kejadian itu, Mentari langsung melapor ke Polsek Kemayoran. Setelah itu, anggota reskrim langsung diterjukan ke lokasi kejadian dan mengamankan pelaku.

Kepada polisi, jukir tersebut mengaku bahwa uang hasil parkir disetorkan kepada ketua organisasi masyarakat di wilayah Kemayoran.

Dihubungi terpisah, Corporate Communication Manager Alfamidi Arief L. Nursandi meminta maaf terhadap peristiwa yang menimpa korban. Ia menyebut jukir itu adalah petugas liar karena semua area parkir Alfamidi bebas dari biaya parkir.

"Alfamidi membebaskan parkir untuk pelanggan dan kami pasang tulisan bebas parkir," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com