Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dugaan Penyebab Banjir di Area Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 21/12/2021, 19:23 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir di kawasan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, diduga disebabkan oleh meningkatnya debit air saluran utama akibat hujan deras.

Hal itu disampaikan oleh Senior Manager Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muardi saat menjelaskan dugaan penyebab banjir di kawasan bandara pada Selasa (21/12/2021) siang.

"Penyebab adanya genangan di loading dock Terminal 3 Internasional diduga adalah karena debit air di saluran utama (saluran induk) meninggi," kata Holik, Selasa.

Baca juga: Hujan Deras, Area Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Terendam Banjir

Imbasnya, kata Holik, air tidak dapat mengalir dengan cepat lewat saluran tersebut dan menggenang di area loading dock Terminal 3.

"Sehingga buangan air menjadi lambat. Kami saat ini sedang menginvestigasi faktor yang menyebabkan saluran air utama meninggi," ungkap Holik.

Sebelumnya diberitakan, Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta terendam banjir pada Selasa.

Foto yang diunggah akun Instagram @abouttngid memperlihatkan kondisi Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta terendam banjir.

Baca juga: Sempat Terendam Banjir, Pelayanan di Bandara Soekarno-Hatta Dipastikan Tak Terganggu

Dalam foto tersebut juga terlihat ada sejumlah mobil yang terendam banjir.

PT Angkasa Pura II (Persero) menginformasikan, area yang tergenang air yakni area bongkar muat barang (loading dock) Terminal 3 Internasional Bandara Soekarno-Hatta.

Holik mengatakan, area loading dock Terminal 3, yang merupakan area terendah di Terminal 3 Internasional, tergenang dengan ketinggian air sekitar 40 sentimeter.

Dia menyebutkan, genangan sudah surut dalam waktu 25-30 menit setelah disedot menggunakan mobile pump berkapasitas 4.000 liter/menit.

Baca juga: Fraksi PDI-P Komentari Penanganan Banjir Jakarta: Anies 4 Tahun Sibuk soal Istilah, Bukan Bekerja

Holik juga menyebutkan, layanan penumpang tidak terganggu. Operasional bandara dan penerbangan juga tetap berjalan baik.

"Area loading dock adalah area terbatas dan hanya dapat diakses oleh orang yang telah mendapat perizinan, sehingga tidak dilalui oleh penumpang atau pengunjung bandara," kata Holik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com