Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Fasilitasi Pebalap Liar, Polda Metro Diminta Libatkan Joki hingga Mekanik Saat Bangun Sirkuit

Kompas.com - 23/12/2021, 20:57 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya disarankan tetap melibatkan mekanik hingga joki balap liar saat membahas lebih lanjut rencana pembangunan sirkuit untuk memfasilitasi pebalap liar di Jakarta.

Hal itu disampaikan Komunitas Senang Kencang dalam diskusi yang digelar Ditlantas Polda Metro Jaya soal rencana penyediaan sirkuit dan kompetisi resmi bagi pelaku balap liar.

"Pak Kapolda kan memang sudah berniat untuk kasih kami fasilitas di Ancol. Nah cuma memang dari kami menyarankan agar pembuatan sirkuitnya itu minta tolong dilibatkan seperti pebalapnya, mekaniknya," ujar perwakilan Komunitas Senang Kencang, Wahyu Kandacong, Kamis (23/12/2021).

Baca juga: Cerita Kapolda Metro Jaya Dipusingkan Balap Liar di Jakarta: Dari Letnan Dua hingga Bintang Dua Tak Selesai...

Menurut Wahyu, pelibatan para mekanik hingga joki balap liar perlu dilakukan agar fasilitas sirkuit yang disediakan nantinya sesuai dengan kebutuhan.

Para pelaku balap liar, kata dia, dapat memberikan saran dan masukan kepada kepolisian mengenai lintasan sesuai dengan spesifikasi kendaraan yang biasa mereka gunakan.

"Kenapa? Karena kita ini yang tahu kebutuhannya kan. Jangan sampai balapan 400 meter finish tapi ternyata panjangannya cuma 500 meter, otomatis kan cuma 100 meter nih untuk ngerem, nah itu kan enggak mungkin," ungkap Wahyu.

"Misalnya main di jarak 400 meter, motor itu bisa sampai kecepatan 200 km per jam. Nah itu butuh tempat pengeraman itu minimal 200 meter dari garis finish," sambungnya.

Baca juga: Sediakan Sirkuit hingga Kompetisi Resmi, Polda Metro Jaya Berharap Balap Liar Hilang

Dia pun berharap pembangunan sirkuit dan penyelenggaraan kompetisi bagi para pelaku balap liar dapat terealisasi dan berjalan sesuai rencana.

"Karena ini angin segar buat kami para pebalap. Sebenarnya, kenapa kami balapan di jalan raya, kenapa kami kebut-kebutan di tempat umum, karena memang enggak ada wadah di Jakarta ini," pungkasnya.

Sementara itu, Polda Metro Jaya memastikan akan melibatkan pihak-pihak terkait termasuk para pelaku balap liar dalam mempersiapkan rencana tersebut.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, fasilitas yang akan disediakan tersebut diharapkan dapat menjadi wadah berlatih para pelaku balap liar.

"Goal-nya adalah kami upayakan dengan event seperti ini dan siapkan lokasi untuk mereka latihan," kata Sambodo.

Baca juga: Mulai Januari 2022, Polda Metro Jaya Gelar Kompetisi Resmi untuk Pembalap Liar di Ancol

Untuk diketahui, Polda Metro Jaya berencana memfasilitasi para pelaku balap liar yang kerap beraksi di jalan raya dan meresahkan masyarakat. Hal itu dilakukan dengan cara menyediakan lokasi khusus untuk dijadikan arena balap.

Selain itu, Kepolisian juga akan mengadakan kompetisi resmi yang bisa diikuti para pebalap liar.

Dalam pertemuan terbatas Polda Metro Jaya dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan manajemen Taman Impian Jaya Ancol, disepakati bahwa kompetisi resmi untuk memfasilitasi pebalap liar di Jakarta akan mulai digelar pada 15 Januari 2022.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com