Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Yakin Kereta Monorel Efektif Mengurai Kemacetan di Depok

Kompas.com - 28/12/2021, 15:50 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

Sumber

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebut, pembangunan moda transportasi Kereta Monorel menjadi salah satu cara untuk mengurangi kemacetan di wilayahnya.

Bahkan, ia menilai kereta monorel merupakan opsi terbaik dalam mengurangi kemacetan di Kota Depok.

"Kenapa kita tidak melakukan upaya pelebaran jalan? Selebar apapun jalanan di Depok, tidak sebanding dengan migrasinya dan jumlah kendaraan akan bertambah lagi," kata Idris saat ditemui di Kantor Balai Kota, Selasa (28/12/2021), dikutip dari Wartakotalive.com.

Baca juga: Wali Kota Sebut Proyek Kereta Cepat Monorel di Kota Depok Dimulai 2022

Selain itu, imbuh Idris, pembangunan moda transportasi publik juga bertujuan untuk menekan jumlah kendaraan pribadi.

Rencananya, titik awal Kereta Monorel akan dimulai dari perbatasan lintasan LRT Cibubur, Harjamukti.

"Ini sangat terkait dengan pusat masalahnya nih. LRT di Cibubur belum ketuk palu juga. Kalau sudah ada LRT, nanti dari LRT Cibubur dihubungkan ke Pondok Cina, dari sana ada beberapa ruas nanti. Dari pondok Cina, nanti ke Bojongsari, Cinere, terus putar ke Sawangan," kata Idris.

Idris menambahkan, Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (BPTJ) sudah menyetujui pembangunan Kereta Monorel.

Proyek ini juga telah melalui kajian dari sejumlah pakar dan akademisi, hingga Dinas Perhubungan Kota Depok.

Baca juga: Pelaku Curi Tiang Proyek Monorel di Kuningan Jaksel untuk Tebus Motor di Bengkel

Rencana ini tinggal menunggu persetujuan dan pengesahan dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang.

"Tinggal menunggun persetujuan dan pengesahan dari Pak Menteri," pungkas Idris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com