TANGSEL, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengizinkan pihak sekolah di wilayah itu menggelar kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) mulai Januari 2022.
Kepala Dindik Kota Tangsel Taryono berujar, pihaknya mengizinkan pelaksanaan kegiatan ekskul berdasarkan surat keterangan bersama (SKB) empat menteri.
Ia menambahkan, ekskul boleh digelar selama protokol kesehatan diterapkan.
Baca juga: Kapasitas PTM di Kota Tangerang Jadi 100 Persen Mulai Januari 2022
"Ekstrakurikuler yang terbatas dengan protokol kesehatan bisa dilakukan," ujar Taryono melalui sambungan telepon, Rabu (29/12/2021).
"Itu (perizinan menggelar ekstrakurikuler) berdasarkan SKP empat menteri," imbuh dia.
Sebelum ada SKB empat menteri itu, kegiatan eksk masih belum boleh diselenggarakan.
Meski demikian, dalam kesempatan itu, dia belum menjelaskan lebih rinci mengenai hal teknis pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler.
Di sisi lain, Taryono menegaskan bahwa pihak sekolah masih dilarang mengoperasikan kantin yang ada di dalam area sekolahan.
Baca juga: Kapasitas PTM Terbatas Tetap 50 Persen di Tangsel, tapi Jam Pelajaran Ditambah Mulai Januari 2022
"Kantin tetap enggak boleh buka," ucap dia.
Berdasar SKB empat menteri itu, ada beberapa penyesuaian soal penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) di Tangsel.
Salah satunya, durasi belajar sekolah yang sebelumnya maksimal dua jam akan ditambah hingga menjadi enam jam pelajaran mulai Januari 2022.
"Durasi belajar yang sebelumnya dua jam pelajaran, sekarang menjadi enam pelajaran," tutur Taryono.
Kata dia, durasi satu jam pelajaran mengikuti tiap jenjang yang ada, yakni satu jam pelajaran jenjang TK selama 30 menit, SD 35 menit, dan SMP 40 menit.
Baca juga: Satgas: Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun Tidak Jadi Prasyarat Sekolah Tatap Muka
Sebagai contoh, mulai Januari 2022, murid TK akan mengikuti PTM selama 6x30 menit, yaitu 180 menit atau tiga jam.
Selain itu, tiap sekolah wajib menggelar PTM selama 5-6 hari dalam sepekan alias sepenuhnya belajar secara PTM dalam sepekan.
"Sesuai dengan kondisi sekolah, bisa full lima hari sekolah sampai Jumat, ada juga yang sekolah enam hari sampai hari Sabtu," ucap Taryono.
"Prinsipnya, misal secara teknis di sekolah ada kelompok A dan kelompok B bergantian, berarti bisa tiga hari-tiga hari masing-masing. Yang jelas sekolah setiap hari full ada yang belajar tatap muka," sambung dia.
Meski demikian, kapasitas murid yang mengikuti PTM di Tangsel tetap 50 persen seperti yang kini diterapkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.