Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Tanpa Penis di Cilincing Butuh Biaya Operasi, Sang Ibu Harapkan Bantuan Orang Baik

Kompas.com - 29/12/2021, 18:27 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua bayi tanpa penis di Cilincing, Jakarta Utara masih mengharapkan uluran tangan untuk biaya operasi putra keduanya itu.

Ibu bayi AG, Dewi Yulianti (23) setiap hari terus berharap agar ada bantuan untuk anaknya itu.

"Belum ada satu pun pihak yang mau membantu. Mohon bantuannya supaya anak saya cepat dapat bantuan, biar bisa normal kayak anak-anak lain," kata Dewi melalui pesan singkat, Rabu (29/12/2021).

Dewi sangat berharap ada bantuan untuk operasi kelamin anaknya itu, dari orang baik maupun pemerintah.

Baca juga: Berderai Air Mata, Seorang Ibu di Cilincing Ceritakan Putranya Terlahir Tanpa Penis

Pasalnya, biaya operasi tersebut membutuhkan jumlah yang tidak sedikit sedangkan dirinya tidak mampu melakukan itu.

"Tolong biar anak saya cepat dapat bantuan dari Menteri Kesehatan, Pak Wali Kota. Pak Presiden Jokowi tolong bantu anak saya biar normal kayak anak-anak lelaki lain!" kata dia.

Belum lama ini, kata Dewi, seorang dokter di Cilincing memintanya membawa bayi AG ke puskesmas.

Dari sana, bayi AG rencananya akan dirujuk ke RSUD Cilincing sebelum dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo.

Namun hal itu dinilai Dewi masih memberatkan karena dia tetap harus merogoh uang untuk mengunjungi fasilitas-fasilitas kesehatan itu.

Baca juga: Komisi B DKI Sebut Sirkuit Formula E Dibangun di Bekas Rawa: “Ga Yakin Selesai Tepat Waktu”

"Kalau ada biayanya banyak enggak masalah saya bolak-balik, yang dipikirinnya kan soal biaya. Saya kan orang enggak punya, kalau ada pun saya sudah cepat-cepat bawa anak saya ke RSCM," kata dia.

Diberitakan, pada 11 Oktober 2019 AG dengan kondisi tanpa memiliki penis.

Selain itu, bayi AG juga lahir dengan memiliki 11 jari tangan.

Saat AG lahir, Dewi mengaku terkejut dan sangat sedih dengan kondisi anaknya itu.

"Kaget juga sih ya, baru habis lahir tahu-tahu dia sudah begini, saya juga sedih," kata dia.

Kesedihan Dewi semakin menjadi karena banyaknya orang yang mengejek kondisi bayi AG tersebut.

"Anak-anak suka ngeledekin, saya juga sedih kalau diledekin tuh. Namanya anak segini kan nggak ngerti ya, kok AG nggak ada kelaminnya? Terus tangan kanannya juga enam jari, suka digituin," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com