JAKARTA, KOMPAS.com - Dewi Yulianti (23) warga Cilincing, Jakarta Utara, tak kuasa menahan tangis saat menceritakan kondisi putranya, AG (2), yang memiliki kelainan pada kelamin.
Dewi mengatakan, sejak lahir AG tak memiliki penis dan mempunyai enam jari pada tangan kanannya.
AG bahkan kerap mendapat perundungan dari orang-orang di sekitarnya.
"Kaget juga sih ya, baru habis lahir tahu-tahu dia sudah begini, tahu-tahu anak saya enggak ada kelaminnya. Saya juga sedih..." ucap Dewi sambil menyeka air matanya.
Baca juga: Sebelum Aprilia Manganang, Laki-laki Ini Sempat Dianggap Perempuan karena Kelainan Genetik
"Makanya pas dia lahir tuh, banyak lah yang ngejauhin. Apalagi kan sampai orang semua di sini sudah tahu, dari ujung ke ujung. Tahu-tahu anak saya sudah begini," lanjut Dewi.
AG merupakan anak kedua dari Dewi dan sang suami Harianto (25). Putra pertama mereka saat ini sudah berusia 5 tahun.
Pada masa kehamilan, Dewi menyebut dirinya tak merasa ada keanehan di dalam kandungannya.
Hingga akhirnya Dewi melahirkan AG pada 11 Oktober 2019 di sebuah rumah bersalin di kawasan Cilincing.
Kala itu, Dewi beserta suami pun langsung mengurus berkas-berkas agar AG diperiksa di RSCM Jakarta Pusat.
Baca juga: Kelainan Genetik, Anak 9 Tahun Ini Hanya Bisa Minum ASI
Mereka diminta melakukan tes kromosom untuk menentukan jenis kelamin AG.
Hingga pada Juli 2020, hasil tes itu mengungkapkan bahwa AG berjenis kelamin laki-laki. Namun demikian, Dewi tak mendapat penjelasan yang pasti terkait kondisi AG.
"Di situ cuma tes kromosom, dua kali balik lagi ya udah saya stop. Dinyatakan cowok kromosomnya XY. Tapi dari dokter sampai saat ini enggak ada yang bisa ngejelasin kenapa," tutur Dewi.
Dokter kemudian menyarankan Dewi agar AG bisa menjalani operasi pembentukan kelamin saat usianya 3 tahun.
"Dibilangnya harus operasi paling pembentukan (kelamin), dia harus jadi laki-laki, soalnya kan sama sekali enggak ada batangnya, terus buah zakar juga satu normal di tempatnya, satunya di atas batoknya," sambung Dewi.
Meski lahir tanpa penis, AG memiliki kondisi kesehatan yang stabil dan tak mengalami kesulitan saat buang air kecil.
"Kalau buang air kecil nggak ada kesulitan, karena dia buang air kecil sama kayak kita perempuan, karena ada dua lobang jadi satu lobang itu buat pipis," ujarnya.
Rencananya, Dewi akan kembali membawa AG ke rumah sakit untuk menjalani operasi pada pertengahan tahun depan.
Ia berharap, setelah itu, putranya bisa kembali menjalani kehidupan normal seperti anak-anak seusianya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.