Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Perumahan Pondok Kirana Asri Adukan Tetangga yang Bangun Tembok 20 Meter ke Satpol PP

Kompas.com - 04/01/2022, 17:27 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Warga Perumahan Pondok Kirana Asri resah dengan adanya bangunan tembok sepanjang 20 meter yang menutupi saluran air di Jalan Teluk Bayur Blok C, Sukmajaya, Depok.

Ketua RT 06 RW 07 Chandra mengatakan bahwa warganya telah membuat laporan kepada Satpol PP Depok terkait pendirian tembok yang menghalangi saluran air di Perumahan Pondok Kirana Asri.

Dalam wawancara di lokasi, Selasa (4/1/2022), Chandra menyebutkan bahwa laporan itu sudah benar lantaran tanah berdirinya tembok pembatas berada di kawasan perumahan.

Chandra menyebut perwakilan warga atau pengurus sampai saat ini belum berdialog dengan pemilik tembok.

Baca juga: Warga Perumahan Pondok Kirana Depok Resah, Tetangga Bangun Tembok 20 Meter hingga Tutupi Saluran Air

"Kita tidak berdialog, tapi kita action ke Satpol PP," ujarnya

Berkait laporan itu, Satpol PP Depok telah datang dua kali dan melakukan dialog. Namun, pertemuan belum membuahkan hasil.

Chandra juga mengatakan, Satpol PP Tim Garuda telah melakukan tindakan agar pembangunan itu dihentikan dan dirobohkan. Namun, seseorang bernama Dulah mengeklaim bahwa tembok pembatas yang berdiri di sisi jalan itu miliknya.

"Pertama, sebulan lalu Satpol PP telah melakukan pengecekan, tetapi pas di ajak ngobrol yang bersangkutan (Dulah) jawabnya ngelantur dan yang kedua pun begitu," tambahnya.

Baca juga: Tembok Penutup Akses ke Rumah Warga Serua Ciputat Akhirnya Dibongkar Setelah Diketahui Tak Berizin

"Cuma lagi-lagi dia merasa berkeberatan karena ini dia mengakui itu tanah dia," jelasnya

Sebelumnya, Warga Perumahan Pondok Kirana Asri resah dengan adanya bangunan tembok sepanjang 20 meter yang menutupi saluran air di Jalan Teluk Bayur Blok C, Sukmajaya, Depok.

Warga khawatir tembok yang dibangun oleh tetangga mereka itu bakal menjadi penyebab banjir di kompleks.

Menurut pantauan Kompas.com, tembok dengan panjang 20 meter dan tinggi 2 meter itu dibangun dengan bata dan semen di pinggi Jalan Blok C Perumahan Pondok Kirana Asri. Tembok tersebut tampak menyekat saluran air.

Ben, warga yang rumahnya berada di depan tembok itu mengatakan tembok tersebut telah menghalangi saluran air.

Menurut dia, tembok tersebut dibangun oleh Dulah, tetangganya. awalnya Dulah membangun tembok lantaran tembok pembatas sebelumnya rubuh.

Namun ketika membangun ulang, kata Ben, tembok yang dibangun Dulah malah menutupi saluran air.

"Saya sempat menegurnya, katanya buat menghalangi banjir agar tidak ke jalan," ujar Ben

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com